Jakarta, Aktual.com – PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) pada tahun 2017 telah melakukan pengeboran lanjutan di delapan lokasi, salah satunya di Pangkah.
Selain itu, Saka juga memiliki hak kelola (non-operated) seperti blok Muara Bakau dengan Lapangan Jangkriknya, blok Bangkanai di Kalimantan Tengah dan blok Ketapang di laut Jawa, blok Sanga-Sanga di Kalimantan Timur, blok Southeast Sumatra di Laut Jawa di ujung Selatan Sumatera serta blok Fasken di South Texas, Amerika. Dari delapan lokasi, PGN Saka mencatat peningkatan produksi mencapai 53.000 BOEPD atau mencapai 99 persen dari target yang ditetapkan di awal tahun 2017.
President Director PT Saka Energi Indonesia, Tumbur Parlindungan mengungkapkan pada 2018 perusahaan menyiapkan dana sekitar USD150 juta sampai USD200 juta kegiatan produksi, pengeboran dan pengembangan sumur di berbagai blok.
“Alokasi dana investasi terbesar di Blok Pangkah, bisa mencapai sekitar 60%,” ujar Tumbur Parlindungan di Jakarta, Selasa (12/12).
Saka beralasan, alokasi terbesar ke Blok Pangkah karena perusahaan akan mengebor empat sumur pengembangan dan satu sumur eksplorasi. Selain di Pangkah, Saka juga melakukan pengeboran satu sumur eksplorasi di South Sesulu dan satu sumur di WOKAM II.
Pada tahun 2017, Saka sebelumnya sudah melakukan 3D seismic reprocessing and G&G study di Wokam II. Saka juga telah mengajukan dua proposal pengembangan lapangan (Plan of Developmen/PoD) Sidayu dan West Pangkah kepada pemerintah. Terkait Blok Sidayu, POD disetujui pada Oktober 2017 lalu, sedangkan West Pangkah POD baru dimasukkan di December 2017 dan menunggu persetujuan.
Dirinya berharap pada tahun depan, produksi bisa meningkat hingga 10%. Salah satu penopang peningkatan produksi adalah blok Fasken yang ada di Amerika Serikat. Saka memiliki hak kelola sebesar 36 persen dari total produksi sebesar 200 MMSCFD.
(Reporter: Dadangsah)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka