Jakarta, Aktual.com – Energi terbarukan sangat penting untuk membangun desa terpencil di Indonesia. Contoh aktualnya adalah di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur yang tengah melakukan pengembangan melalui Microgrids atau jaringan listrik lokal dengan kemampuan kendali.
Energi terbarukan dapat dikembangkan dari delapan hal. Ada biofuel, biomassa, panas bumi, air, angin, gelombang laut dan cahaya matahari.
Untuk itu, Resilience Development Initiative (RDI) menggandeng lembaga Inggris dan Afrika untuk mengembangkan energi terbarukan di Pulau Sumba. Proyek kolaborasi ini didanai oleh UK Aid, The Royal Society, UKRI Engineering and Physical Science Research Council, University of Leeds, Inggris.
Tahap awal kini sedang dilakulan penelitian yang sudah berjalan dari tahun 2018 lalu. Demi mendapatkan informasi lebih luas terkait pengembangan energi terbarukan RDI sudah mengadakan workshop nasional.
Kegiatan itu melibatkan elemen pemerintah, praktisioner, sektor swasta, komunitas dan akademisi baik dalam maupun luar negeri.
Ada tiga aspek yang dibahas dalam pengembangan energi terbarukan di lokasi studi itu. Hal tersebut meliputi aspek kebijakan, teknologi dan sosial ekonomi serta menyerap aspirasi untuk arah kebijakan dan penerapan pengembangan energi terbarukan.
“Harapannya mendapatkan informasi dan berkontribusi mengembangkan energi terbarukan. Penelitian energi sangat penting buat ke depannya. Untuk kami bekerjasama dengan lembaga dari Inggris dan Afrika. Semoga dengan adanya kegiatan menjadi sharing untuk penelitian di Sumba,” terang Senior Research Fellow RDI Saut Sagala dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (9/12).
Sementara itu, Kepala Sub-Direktorat Sarana Prasana Energi Kementrian Desa, Pembangunan Derah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia Faridz Yazi mengatakan, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengembangkan energi terbarukan untuk membangun desa terpencil.
Pihaknya ingin penelitian yang tengah dilakukan itu dapat berdampak besar. “Semoga nantinya satu temuan ini menjadikan terobosan kemudian hari demi kemajuan indonesia,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin