Jakarta, Aktual.com —  Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian untuk menyusun langkah-langkah konkret pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong.  Hal ini dilakukan dalam rangka mendorong peningkatan investasi di Papua, khususnya di Papua Barat.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan ada beberapa langkah yang telah disiapkan lembaganya untuk mengembangkan KEK Sorong, antara lain: dukungan kebijakan dari Pemerintah Pusat, khususnya terkait penetapan KEK Sorong hingga dukungan Pemda Papua Barat dan Sorong untuk menyiapkan lahan, infrastruktur pelabuhan, jalan, listrik sehingga lebih meyakinkan investor potensial yang berminat masuk.

“BKPM sesuai fungsinya akan mempromosikan potensi investasi Sorong, memang butuh kerja keras. Saat ini banyak investor yang tertarik dengan potensi Sorong, meski masih perlu waktu untuk meyakinkan calon investor, “ujar Franky dalam keterangan resminya, Senin (17/8).

Menurutnya, kawasan yang memiliki lahan zona industri seluas 6.000 ha dan zona pariwisata 1.000 ha tersebut cukup strategis karena terintegrasi dengan pelabuhan.  Kawasan Sorong juga memiliki sumber air bersih dari tiga sungai yang ada yaitu Sungai Segun, Warsamson dan Kladuk, serta sumber energi dari PLTA Warsamson.

“Kawasan ini memenuhi syarat sebagai kawasan ekonomi yang terintegrasi. Saya optimis KEK Sorong dapat menjadi pengungkit pembangunan di Papua Barat dan Papua,” jelas dia.

Untuk diketahui, berdasarkan data BKPM realisasi investasi di Provinsi Papua sepanjang Semester I 2015 sebesar Rp123,19 Miliar, naik cukup besar dibandingkan realisasi Semester I 2014 Rp0,49 Miliar.

Sementara itu realisasi investasi Provinsi Papua Barat Semester I 2015 sebesar Rp59,93 Miliar, naik dibandingkan semester I 2014 sebesar Rp32,93 Miliar.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka