Bali, Aktual.com — Pengusaha dan eksportir Bali mengembangkan sayap dengan menggarap potensi pasar ekspor ke negara-negara, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Timur Tengah, yang selama ini belum terjamah secara intensif.
“Para pengusaha berusaha mengembangkan sayap ke negara Afrika Selatan, namun jaraknya sangat jauh sehingga barang kurang mampu bersaing,” kata Eksportir Aneka Kerajinan asal Gianyar, Bali, Made Lokantara, Selasa (13/10).
Ia mengakui pangsa pasar di negara itu sangat potensial, bahkan sudah ada aneka kerajinan yang dijual ke negeri itu, namun dalam jumlahnya masih relatif sedikit akibat kondisi kurang menguntungkan akibat jarak jauh.
Jika ada pesanan dari mitra bisnisnya dari Afrika Selatan pasti dilayani dengan senang hati seperti aneka kerajinan berbahan baku kayu, untuk hiasan dinding, patung berbahan baku batu padas untuk hiasan di taman atau kebun.
Lokantara mengatakan pengusaha dan pengrajin Bali tidak saja melayani konsumen asal Afrika tapi juga menjamah pasar ke Asia Selatan seperti India dan Srilangka, termasuk ke Timur Tengah berupa hasil aneka kerajinan rumah tangga.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Luar Ngeri, Disperindag Provinsi Bali Made Suastika mengakui pangsa pasar aneka kerajinan bernilai seni tinggi itu sangat potensial ke Afrika Selatan, termasuk ke Asia Selatan seperti India.
Pangsa pasar di negara kawasan itu sangat potensial terlihat dari realisasi ekspor aneka barang kerajinan dan komoditas nonmigas Bali lainnya ke Afrika Selatan hingga Agustus 2015 mengalami peningkatan hingga 30 persen.
“Kalau dalam nilai memang relatif kecil tetapi sudah ada peningkatan,” kata Suastika sambil menyebutkan bahwa perolehan devisa dari Afrika sebanyak 1,5 juta dolar AS Januari-Agustus 2015 bertambah dari periode yang sama 2014 hanya 1,2 juta dolar.
Sementara aneka kerajinan Bali yang memasuki pasar India bernilai dua juta dolar selama delapan bulan I-2015, sedangkan ke Timur Tengah mencapai 2,3 juta dolar dan angka itu masih bisa ditingkatkan tergantung para pengusaha Bali, kata Suastika.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan