Jakarta, Aktual.com — PT Pertamina (persero) segera rampungkan rencana perpanjangan kelola lapangan Ogan Komering dan Tuban yang akan habis masa kontraknya pada 2018 mendatang.
Perpanjangan pengelolaan blok migas oleh Pertamina adalah bagian dari pengembangan hulu pertamina, pasalnya saat ini porsi pertamina dari produksi nasional hanya sekitar 21 persen, sementara penguasaan cadangan migas baru 26 persen.
“Blok Ogan Komering bermitra dengan Talisman, dengan produksi 2016 (gross) sebesar 3 mboepd dan Potensi Cadangan (gross) sebesar 2 mmboe, Pertamina menganggarkan investasi pasca 2018 dengan estimasi USD200 juta,” kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro di jakarta, Rabu (11/5).
Sementara Blok Tuban, kata Wianda bermitra dengan Petrochina dengan target produksi 2016 (gross) sebesar 4 mboepd, sementara memiliki potensi Cadangan (gross) sebesar 4 mmboe. “Investasi di blok Tuban sendiri sebesar USD80 juta,” tambahnya.
Menurut Wianda , meskipun Blok Ogan Komering cadangannya lebih sedikit dibanding Blok Tuban, namun dana investasinya lebih besar karena ada beberapa indikator yang mempengaruhi pengelolaan blok di wilayah Sumatera itu.
“Kita lihat dari kondisi lapangannya berbeda dan jauh lebih sulit, selain itu ada juga pertimbangan personil serta sisi aspek operasional,” paparnya.
Pertamina sendiri sudah mengirimkan surat minat ke pemerintah dalam rangka pengajuan perpanjangan pengelolaan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta