Tangsel, Aktual.com – Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengatakan olimpiade sains berbasis proyek harus diperbanyak.
“Olimpiade sains berbasis proyek memang tidak banyak, lebih banyak olimpiade berbasiskan teori. Untuk itu, kami meminta agar olimpiade seperti ini diperbanyak,” ujar Hamid saat menutup Indonesia Science Project Olympiad (ISPO) di Tangerang Selatan, Minggu (26/2).
Dia mengatakan karena jarangnya olimpiade berbasis proyek di Indonesia maka pemenang olimpiade berbasis proyek dari Indonesia pun amat jarang.
Kondisi itu berbeda dengan olimpiade berbasis teori di mana anak Indonesia yang berprestasi di tingkat internasional cukup banyak.
Bahkan anak Indonesia yang masuk dalam olimpiade sains berbasis proyek tingkat internasional pun hanya satu orang pada 2015.
“Untuk ikut dalam olimpiade sains berbasis proyek ini membutuhkan kreativitas dan motivasi,” kata dia.
Hamid berharap ke depan ISPO terus berlanjut serta standarnya pun ditingkatkan menjadi internasional.
“Harus ditingkatkan levelnya ke tingkat internasional. Kalau tidak seperti itu, tidak akan naik-naik,” kata dia.
Direktur Sistem Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kemristekdikti Ira Nurhayati Djarot mengatakan pembangunan berdaya saing membutuhkan masyarakat ilmu pengetahuan.
“Pada 2030, kita akan mengalami bonus demografi dengan penduduk usia produktif lebih banyak. Jika tidak diisi dengan pendidikan dasar dan menengah yang baik maka tidak akan membawa dampak positif,” kata Ira.
Kemristekdikti sendiri, kata Ira, mempersiapkannya dengan menyelenggarakan pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan pembangunan nasional.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan