Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menyatakan telah mencapai sebanyak 805.169 unit rumah pada 2016 dalam menjalankan program Pembangunan Satu Juta Rumah per tahun.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin di Jakarta, Jumat (30/12), telah menjelaskan bahwa untuk mendorong pelaksanaan Program Satu Juta Rumah ini pihaknya menggandeng berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan seperti Kementerian atau Lembaga, Pemerintah Daerah, Pengembang, Perusahaan melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR), perbankan dan masyarakat.
Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Penyediaan Perumahan, untuk pembangunan total keseluruhan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) telah mencapai angka 569.382 unit. Sedangkan rumah nonMBR terbangun keseluruhan sebanyak 235.787 unit rumah.
Program Satu Juta Rumah tahun 2016 target peruntukan pembangunan rumah dibagi menjadi dua. Pertama, peruntukan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 700.000 unit dan yang kedua atau sisanya 300.000 unit untuk non MBR.
“Setiap tahun capaian Program Satu Juta Rumah terus meningkat. Jika tahun 2015 lalu capaiannya hanya sekitar 699.770 unit, maka tahun ini pembangunan rumah mengalami peningkatan sekitar 100.000 unit menjadi 805.169 unit,” katanya.
Pada Program Satu Juta Rumah ini sendiri, pemerintah melalui Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR juga berhasil membangun sebanyak 111.796 unit rumah bagi MBR yang terdiri dari rumah susun sewa (Rusunawa) sebanyak 7.860 unit. rumah khusus 6.048 unit, rumah swadaya sejumlah 97.888 unit (pembangunan rumah baru 1.007 dan peningkatan kualitas rumah 96.881 unit).
Kemudian pembangunan lainnya secara rinci rumah yang dibangun dari Kementerian atau Lembaga lain sebanyak 16.923 unit, Pemerintah Daerah 120.180 unit, pengembang perumahan sebanyak 265.747 unit terdiri dari skema subsidi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (42.017 unit) KPR Syariah (7.311 unit), Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 111.358 unit dan kredit konstruksi 105.061 unit. Pembangunan rumah melalui fasilitas pembiayaan lainnya sebanyak 21.830 unit dan dari CSR perusahaan 320 unit dan masyarakat 32.586 unit rumah.
Adapun data pembangunan rumah untuk non MBR sejumlah 235.787 unit berasal dari pembangunan rumah oleh pengembang sebanyak 12.332 unit, masyarakat nonMBR sebanyak 10.000 unit, non subsidi komersial 80.235 unit, non subsidi syariah 3.972 unit dan kredit konstruksi 129.248 unit. Sehingga data dari kesemua sumber tersebut jika ditotal telah berjumlah 805.169 unit rumah sepanjang 2016.
Data pembangunan rumah selama tahun 2016 tersebut berasal dari Kementerian PUPR yang merupakan data progres dan sudah terkontrak, selanjutnya ada data dari Kementerian Sosial dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, serta data rencana alokasi APBD Penyediaan Perumahan dari Pemerintah Daerah.
“Kami berterima kasih atas dukungan dari para pemangku kepentingan bidang perumahan seperti kementerian atau lembaga, Pemda, pengembang rumah subsidi maupun komersial, perusahaan yang telah menyalurkan CSR perumahan, perbankan serta masyarakat yang telah mendukung suksesnya Program Satu Juta Rumah di lndonesia,” tambahnya.
ANT
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan