Lebak, aktual.com – Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mendukung program Magrib mengaji untuk mempersiapkan generasi bangsa yang memiliki sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkarakter karimah.
“Kita menyosialisasikan program Magrib mengaji dengan melibatkan tenaga penyuluh agama,” kata Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kabupaten Lebak H Baban Bahtiar di Lebak, Kamis (14/11).
Kegiatan program mengaji yang diterbitkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 14 Tahun 2013 tentang Wajib Mengaji oleh Pemerintah Kabupaten Lebak sangat sinergis dengan tenaga penyuluh agama.
Program Magrib mengaji dapat memberikan ajaran agama Islam dengan benar berdasarkan Al Quran dan hadist.
Selain itu juga program Magrib mengaji membudayakan masyarakat untuk membaca Al Quran.
Karena itu, pogram Magrib mengaji dapat mencegah paham-paham yang menyesatkan juga paham radikal dan terorisme.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang sangat relegius dan wajib mampu melek Al Quran sebagai pedoman agama Islam.
“Kami minta tenaga penyuluh keagamaan dapat memberikan pengajaran maupun ajakan kepada masyarakat agar meramaikan Magrib mengaji,” katanya.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemerintah Kabupaten Lebak Edi Sunaedi mengimbau masyarakat agar menyukseskan program Maghrib mengaji mulai pukul 18.00 WIB sampai 20.00 WIB dengan mematikan televisi dan radio.
Program Magrib mengaji juga memberikan tunjangan insentif kepada guru mengaji atau ustad sebesar Rp250 ribu per tahun.
Mereka para guru mengaji tersebut dengan jumlah 7.226 orang tersebar di 28 kecamatan.
Pemberian insentif kepada para ustad itu merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah.
“Kami minta masyarakat setempat agar menyuruh anak-anaknya saat tiba Magrib untuk mengaji Al Quran,” katanya.
Sementara itu, sejumlah guru mengaji di Kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak mendukung program yang diluncurkan pemerintah daerah dengan program Magrib mengaji.
Mereka saat ini khususnya anak-anak usia sekolah SD, SMP dan SMA/SMK setiap petang membludak memadati musola sebagai tempat pengajian.
“Kami setiap hari melayani anak-anak yang belajar membaca Al Quran antara 30-50 anak,” kata Mustopa, seorang guru mengaji warga di Kelurahan MC Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak. [Eko Priyanto]
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin