Dalam situasi tersebut, dia mengatakan kesadaran masyarakat yang tinggi terhadap ibadah itu terkadang justru membuat lengah terhadap tawaran yang datang.

Akibatnya, jamaah bisa terpedaya oleh biro umrah yang nakal dengan niat mengeruk uang saja. Dengan begitu, jamaah yang dirugikan seperti gagal berangkat ke Tanah Suci, terlantar di perjalanan dan semacamnya.

“Rumus jual beli yang berlaku. Mereka yang tawarkan harga kompetitif dan murah itu yang menarik diambil,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara