Jakarta, Aktual.com — Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR menilai Kementerian Agama terlalu lamban dalam mempersiapkan kebutuhan jemaah Haji 2016, padahal waktu pelaksanaan Haji tinggal kurang dari tiga bulan.

“Hal itu terlihat dalam kunjungan kerja Panja BPIH ke Madinah dan Mekah sejak 3 April lalu. Jemaah Haji Indonesia terbanyak sedunia sehingga persiapan harus matang,” kata Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, kepada jurnalis media, di Jakarta, Kamis (07/04).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, penyelenggaraan Haji 2016 jangan hanya menjadi sekadar rutinitas yang dilakukan Kementerian Agama, tetapi harus ada peningkatan kualitas.

Dari hasil pantauan dan berdasarkan penjelasan langsung dari tim yang ada di Arab Saudi, secara umum Panja BPIH menilai hasil kerja tim Kementerian Agama masih jauh dari memuaskan.

“Kesuksesan penyelenggaraan haji sangat tergantung dari persiapan panitia di tanah suci. Namun, kami melihat kerja mereka belum memuaskan,” tuturnya.

Dari sisi pemondokan, Saleh mengatakan masih ada sekitar 100 ribu jamaah lagi yang masih perlu dicarikan pemondokannya di Makkah. Dari total kuota 155.200 jamaah haji, yang dinegosiasikan baru 42 pemondokan. Daya tampungnya hanya 58.088 jamaah. Sementara pemondokan di Madinah belum ada yang dinegosiasikan sama sekali.

“Dibandingkan tahun lalu, ini masih sangat lamban. Padahal tim yang berjumlah 14 orang sudah bekerja selama 27 hari. Apalagi, banyak pemondokan yang hanya pemesanan ulang,” katanya.

Saleh menilai seharusnya negosiasi pemondokan yang hanya pemesanan ulang lebih mudah karena tidak perlu melakukan kasyfiyah atau verifikasi lebih detail seperti tahun sebelumnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara