Jakarta, Aktual.com – Sekretaris Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Ramadhan Harisman mengatakan pihaknya telah menyiapkan skenario penyelenggaraan haji 1442H/2021M.

Menurutnya, ada enam skenario berbasis kuota yang telah disiapkan oleh tim manajemen krisis yang dibentuk Menag Yaqut Cholil Qoumas pada akhir Desember 2020.

“Tim krisis telah menyusun skenario untuk kuota 100%, 50%, 30%, 20%, 10%, dan 5%,” jelas Ramadhan di Jakarta, seperti dikutip RRI dari laman resmi Kemenag.go.id, Rabu (31/3).

Menurut Ramadhan, selain kuota jemaah haji dan umrah, skenario juga dibuat berbasis penerapan protokol kesehatan (prokes).

Artinya, masing-masing skenario kuota dibuat dalam skema penerapan prokes dan tanpa penerapan prokes.

“Skenario yang disiapkan juga mempertimbangkan adanya pembatasan rentang usia dan tanpa pembatasan rentang usia,” terangnya.

Dijelaskan Ramadhan, besaran kuota akan berpengaruh pada lama masa tinggal.

Semakin banyak kuotanya, semakin lama masa tinggal jemaah.

“Jumlah kuota juga berdampak pada aspek biaya yang saat ini sedang dibahas bersama oleh Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dengan Panja Komisi VIII DPR,” tuturnya.

Skenario yang telah dibuat, lanjut Ramadhan, selalu mempertimbangkan waktu persiapan yang tersedia.

“Pemerintah dan DPR berkomitmen, berapapun kuotanya, kami siap melaksanakan,” tegas Ramadhan.

“Seluruh skenario sudah kami susun hingga detail, seperti amanah Menag,” sambungnya.(RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i