Jakarta, Aktual.com – Kementerian Perdagangan (Kemendag) turut mendukung upaya peningkatan daya beli masyarakat melalui program yang digagas oleh dunia usaha melalui Program Belanja di Indonesia dan Diskon (Bina Diskon).
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti menyampaikan momen-momen belanja memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Menurutnya, kesempatan ini harus dioptimalkan oleh dunia usaha.
“Program ini sangat penting menurut saya, karena kita menyadari ada momen-momen di mana ketertarikan untuk berbelanja mungkin semakin meningkat, agar tercipta multiplier effect, mulai dari peningkatan daya beli masyarakat hingga peningkatan perekonomian bangsa,” ujar Roro dalam konferensi pers Bina Diskon di Kantor Kemendag Jakarta, Senin (16/12).
Roro mengatakan Kemendag berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan pasar dalam negeri. Hal ini juga menjadi program prioritas dari kementerian dalam hal pengamanan pasar.
Lebih lanjut, Roro berharap konsumen turut mendukung perkembangan industri dalam negeri dengan cara tetap berbelanja produk-produk lokal, khususnya yang berasal dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Harapannya konsumen di dalam negeri dengan semangat untuk mendukung industri dalam negeri juga, industri UMKM, para pengusaha UMKM itu bisa kita berdayakan, dengan konsumen memilih dan memprioritaskan good enterprises dari Indonesia,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) sekaligus Ketua Pelaksana Program Bina Diskon Fetty Kwartati mengatakan momen akhir tahun bisa dimanfaatkan untuk mendorong daya beli masyarakat yang belakangan dianggap mengalami penurunan.
Program ini dibuat khusus untuk mendukung ritel dan semua pusat belanja agar penyerapan produk lokal semakin meningkat.
“Kita memanfaatkan momentum akhir tahun ini karena ini akan menjadi program yang ikonik yang setiap tahun akan diulang,” ujar Fetty.
Bina Diskon dihelat pada 20-29 Desember 2024 mulai dari produk F&B, kafe, restoran, toko serba ada, elektronik, pasar raya, arena permainan, salon dan lainnya. Diharapkan, lebih dari 800 merek dagang yang tersebar di seluruh Indonesia dapat terlibat dalam program ini.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan