Jakarta, Aktual.com — Kementerian Perdagangan menegaskan akan semakin intensif mengejar target ekspor 2016. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Tjahya Widayanti.
“Kami terus berupaya merealisasikan pencapaian target ekspor yang telah ditetapkan tahun 2016. Ditjen PEN telah memprogramkan berbagai kegiatan promosi berskala internasional baik di dalam dan luar negeri,” ujarnya, di Jakarta, Rabu (18/5).
Selain itu ia mengatakan bahwasanya pada Januari-Februari 2016 total nilai perdagangan Indonesia-RRC hanya mencapai 7,1 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau menurun 7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai 7,6 miliar Dolar AS.
Tjahya menjelaskan bahwa Ditjen PEN Kemendag akan terus mendorong ekspor produk Indonesia melalui berbagai kesempatan, diantaranya dengan memberikan fasilitas booth bagi pelaku usaha Indonesia pada pameran CIIE 2016.
Mengenai pameran CIIE yang sudah memasuki penyelenggaraan ke-8 kalinya ini, Tjahya mengaku optimis pameran ini mampu memberikan nilai tambah guna meningkatkan nilai ekspor. Sebab, pameran tahunan ini dikunjungi para importir, wholesaler, dan distributor dari berbagai negara.
“Oleh karena itu, pameran ini sangat penting untuk diikuti Indonesia agar produk Indonesia semakin dikenal dan diserap oleh pasar Asia, dan dunia pada umumnya,” katanya.
Untuk diketahui, CIIE sendiri telah diikuti sebanyak 331 peserta dari 30 negara, seperti Jepang, Korea, Polandia, India, Thailand, Viet Nam, Hong Kong, Makau, Taiwan, Italia, Swedia, Jerman, Amerika Serikat, dan Brasil, dengan total 30 paviliun negara di area seluas 35.000 m2.
Tjahya pun mengungkapkan, bahwasanya pada 2016 ini akan ada lebih dari 350 ekshibitor dari 31 negara yang berpartisipasi. Sedangkan jumlah pengunjung diperkirakan akan mencapai lebih dari 30.000 pengunjung lokal dan mancanegara seperti dari Eropa (13,70 persen), Asia (39,52 persen), Hong Kong, Makau, Taiwan (29,03 persen), Amerika (16,14 persen), dan Oseania (1,61 persen).
“Kami berharap partisipasi Indonesia pada CIIE 2016 dapat memperoleh transaksi yang optimal sehingga dapat meningkatkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia yang pada akhirnya dapat mendongkrak nilai ekspor,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan