Jakarta, Aktual.com – Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) siap membentuk desa-desa tematik di Indonesia untuk menyukseskan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan perwujudan swasembada pangan.
“Nanti ada desa tomat, desa cabe, desa bawang, desa nila, desa patin, kita wujudkan semua dengan kemampuan desa masing-masing,” kata Menteri Desa PDT (Mendes PDT) Yandri Susanto seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (4/12).
Menurut Mendes Yandri, desa tematik yang mengembangkan tema tertentu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan warisan budaya, dan menciptakan identitas desa yang kuat itu, dapat memberikan pengaruh positif pada setiap program Presiden Prabowo Subianto.
Tidak hanya kebutuhan pangan yang pasti terpenuhi, kata dia, peningkatan SDM serta kesejahteraan masyarakat desa juga dapat terwujud dengan adanya desa tematik.
Untuk menyukseskan pembentukan desa tematik itu, lanjutnya, Kemendes PDT pun akan mendorong Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki desa.
“Kami mendorong BUMDes yang nanti akan jadi penggerak utama ekonomi desa tematik, sesuai dengan potensinya,” ucap Mendes.
Hal tersebut juga sejalan dengan misi Presiden Prabowo yang disampaikan dalam acara Tanwir dan Milad Ke-112 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu yang dihadiri pula oleh Mendes PDT Yandri Susanto.
Presiden Prabowo menyerukan sejumlah hal, seperti upaya Indonesia memakmurkan rakyat dengan swasembada pangan dan energi serta hilirisasi.
“Kita perjuangkan kemakmuran rakyat, menghilangkan kemiskinan, menghilangkan kelaparan, meningkatkan sumber daya manusia,” kata dia.
Upaya Indonesia dalam memberantas kelaparan dan kemiskinan itu juga selaras dengan pembahasan dalam KTT G20 di Rio de Janeiro yang dihadiri Presiden Prabowo November lalu.
Dengan sumber daya alam yang melimpah dan tidak dimiliki negara lain, Presiden Prabowo mengaku optimistis bahwa swasembada pangan serta peningkatan ekonomi Indonesia hingga delapan persen dapat dipenuhi dalam rentan waktu yang lebih singkat.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan