Jakarta, Aktual.com – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengingatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan UMKM agar memanfaatkan digitalisasi yang bermanfaat, di antaranya untuk memasarkan produk ke pasar nasional maupun internasional.
“Di era yang sangat cepat seperti hari ini, digitalisasi sesuatu yang tidak bisa kita hindari,” kata Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Kemendes PDTT, Asnawi Sabil saat menghadiri secara daring Pelatihan Perluasan Pasar Produk Bangga Buatan Indonesia Melalui Digitalisasi BUMDes/UMKM Maluku Utara Melalui PaDi (Pasar Digital) UMKM, seperti dipantau di Jakarta, Rabu (2/10).
Selain pemanfaatan teknologi digital, Asnawi juga menyoroti pentingnya kolaborasi dalam pengembangan BUMDes dan UMKM, seperti penyelenggaraan pelatihan tersebut yang didukung oleh kolaborasi antara Kementerian Desa PDT, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PaDi UMKM.
Dengan kolaborasi dalam mengadakan pelatihan itu, kata dia, diharapkan persoalan yang dialami oleh BUMDes-BUMDes di Tanah Air dapat diatasi.
“Terutama, persoalan dalam konteks bagaimana mereka lebih bisa mengenal secara lebih jauh pemanfaatan platform digital dalam konteks optimalisasi, baik itu produktivitas, pemasaran, dan penjualan dari seluruh UMKM dan BUMDes kita,” ucap dia.
Sejalan dengan hal itu, Asnawi menyampaikan apresiasi atas nama Kementerian Desa PDTT terhadap pihak-pihak yang bersedia berkolaborasi dalam pengembangan BUMDes dan UMKM di Indonesia.
Sebelumnya, Analis Kebijakan Muda Direktorat Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan DDTT Kemendes PDTT, Rizki Rahmawati Lubis juga mendorong produk-produk BUMDes dan UMKM mampu menjangkau pasar mancanegara melalui pemberian pelatihan pengembangan produk.
“Kami ingin memberikan bekal kepada bapak-ibu sekalian agar dapat mengembangkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing. Dengan menguasai ilmu pemasaran dan memanfaatkan teknologi, diharapkan produk-produk dapat menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam negeri maupun mancanegara,” kata dia.
Rizki berharap pelatihan itu dapat dimanfaatkan oleh peserta tidak hanya untuk memperoleh ilmu, tetapi juga untuk menjadi ruang bertukar pengalaman dan membuka jaringan kerja sama antara para pelaku usaha.
Artikel ini ditulis oleh:
Sandi Setyawan