Sejumlah guru swasta yang tergabung dalam Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) menggelar unjuk rasa di depan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/3). Mereka menuntut revisi UU No 5 tahun 2004 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) serta meminta kesetaraan status untuk guru swasta. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mempermudah penyaluran tunjangan dan insentif guru dengan melakukan kerja sama dengan pihak perbankan.

“Melalui kerja sama ini, penyaluran tunjangan guru non-pegawai negeri sipil (PNS), tunjangan khusus dan insentif bisa lebih cepat, tepat dan mengurangi risiko penyelewengan,” ujar Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemdikbud Hamid Muhammad, usai penandatanganan kerja sama dengan sejumlah bank di Jakarta, Senin (23/4).

Dengan demikian, kata Hamid, semua direktorat di GTK menggunakan pola yang sama dalam menyalurkan tunjangan dan insentif guru.

Tiga bank pemerintah yang turut mendukung penyaluran tunjangan profesi untuk guru nonpegawai negeri sipil, tunjangan khusus, dan insentif tersebut adalah BRI (88.692 guru), BNI (36.752 guru), dan Bank Mandiri (15.985 guru).

“Ke depan, dengan sistem ini kita semakin mudah melakukan pengecekan penyebab pengembalian dana. Ini yang coba kita perbaiki agar pelayanan semakin cepat dan mudah,” ucap Hamid.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid