Jakarta, AKtual.com – Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Prof Nizam mengatakan pandemi COVID-19 mempercepat penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa.
“Pandemi COVID-19 ini memaksa banyak pihak untuk beradaptasi dengan pembelajaran daring dalam waktu yang sangat cepat, adanya pandemi ini justru juga mempercepat penelitian yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa,” ujar Nizam dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad.
Dia menambahkan pembelajaran dari rumah dan merdeka belajar, selama pandemi dapat diwujudkan dalam pembelajaran daring bisa dari kampus sendiri maupun dari kampus lain, atau bisa juga dengan melakukan proyek mandiri yaitu dengan pengembangan seperti alat kesehatan, kajian pandemi, kajian respons sosial ekonomi, serta program relawan kemanusiaan dan penelitian bersama dosen/peneliti.
“Kita melihat dengan peralihan teknologi ini tidak berkurang produktifitas kita, kita lihat karya-karya dosen dan mahasiswa dalam dua bulan terakhir ini luar biasa sekali, publikasinya juga begitu meningkat dahsyat sekali selama pandemi ini, ini harus kita pertahankan sebagai energi positif, energi kreatif, kita tunjukkan kita bisa berjaya dengan cara bergotong-royong kita bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama,” kata Nizam.
Dalam menuju normal baru, penggunaan teknologi pembelajaran akan membuka cakrawala baru pendidikan tinggi kedepan harus kita perkuat yang meliputi sumber belajar, delivery, dan kolaborasi.
Daring memperkaya pembelajaran tapi tidak dapat menggantikan keseluruhan pendidikan serta transformasi peran dosen sebagai co-pilot penjelajahan pendidikan dan pengembangan potensi mahasiswa.
“Kita semua tau saat ini sedang tertekan secara ekonomi, sosial, maupun secara kesehatan, inilah saatnya kita bergandengan tangan, energi positif dan kreatif ini harus kita pertahankan bukannya kita rongrong sendiri dan malah kita menjadi temannya COVID-19,” kata dia.
Nizam juga mengingatkan beberapa hal terkait penggunaan moda pembelajaran daring sampai akhir semester sebagai default (atau bila kondisi sudah aman), untuk zona hijau dapat dilakukan pembukaan kampus dengan protokol normal baru, program yang terkait dengan pemenuhan kompetensi dan kelulusan mahasiswa diprioritaskan dengan protokol yang ketat.
“Kita harus memastikan tidak ada kampus yang menjadi klaster baru COVID-19, justru kampus harus menjadi bagian yang memitigasi pandemi ini secara bersama-sama, kita telah membuktikan telah melewati tiga bulan ini dengan baik dan dengan segala macam kekurangan dan keterbatasan mari kita tunjukan ke depan kita bisa lebih baik lagi untuk kebaikan bersama,” harap Nizam.(Antara)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Warto'i