Jakarta, aktual.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menekankan pentingnya literasi digital yang dapat memberikan keamanan bagi siswa dan anak-anak di era digital ini. Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud, Risti Hafidz Muksin, mengungkapkan betapa krusialnya literasi digital untuk melindungi anak-anak agar dapat berinteraksi secara aman dalam lingkungan digital.
“Bagaimana kita meningkatkan sistem yang bisa memberikan keamanan bagi siswa, anak-anak kita, untuk melaksanakan atau mengikuti literasi secara aman, terutama literasi digital,” kata Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud Risti Hafidz Muksin di Jakarta, Sabtu (29/7/2023).
Hafidz Muksin pun menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Festival Literasi Digital dalam peringatan Hari Anak Nasional ke-39.
“Ini merupakan kolaborasi dari Kemendikbud Risti, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan komunitas literasi,” katanya.
Menurut dia, Festival Literasi Digital merupakan upaya agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sebagai pribadi yang cerdas, berkarakter, beriman, bertakwa kepada Tuhan, dan berpandangan global, kreatif, inovatif, dan mandiri.
Festival Literasi Digital digelar dilatarbelakangi masih minim-nya literasi digital pada anak.
Selain itu anak juga mengalami permasalahan kecanduan gadget, cyberbully, hoaks, penyalahgunaan data pribadi, pornografi, eksploitasi seksual online, sexting, dan sextortion.
Tingginya kasus kekerasan seksual anak merupakan tantangan untuk pemerintah dan platform digital untuk meningkatkan keamanan dalam menggunakan internet, khususnya bagi anak.
Festival Literasi Digital yang diselenggarakan di Gedung Insan Berprestasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI juga menggelar lomba fotografi dan poster dengan tema “Menjadi warga digital cerdas” sebagai upaya untuk menggugah minat dan bakat kreativitas, mengedukasi masyarakat, dan menginspirasi perubahan positif melalui literasi digital dan keselamatan anak di ranah daring.
Total peserta lomba berjumlah 342 peserta poster dan 51 peserta fotografi dari seluruh wilayah di Indonesia.
Semoga melalui upaya seperti ini, kesadaran akan literasi digital semakin meningkat, dan anak-anak Indonesia dapat tumbuh menjadi warga digital yang cerdas, beretika, dan aman dalam berinteraksi di dunia digital.
Artikel ini ditulis oleh: