Siswa melakukan halalbilahal usai mengikuti upacara di SDN Manggarai 17 Pagi, Jakarta Selatan, Senin (18/7/2016). Usai libur Idul Fitri, para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016.

Jakarta, Aktual.com – Kepala Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan, Sekretariat Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hendraman, mengatakan sistem zonasi juga mengambil bagian dalam percepatan implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter.

Hendraman mengatakan sekalipun ada tantangan dalam hal ketersediaan guru, sumber daya manusia dan sarana dan prasarana, pengembangan dan pelaksanaan program itu tetap dapat didukung dengan sistem zonasi.

Sebab, kata dia, sistem zonasi akan memberikan ruang untuk penyebaran guru sehingga tidak ada penumpukan sumber daya berkualitas dalam satu wilayah.

“Zonasi itu jangan dikira hanya pada penerimaan peserta didik baru saja, nanti bisa kelihatan guru-guru mana yang harus kami pindahkan, terus guru-guru mana yang kurang terus kepala sekolah. Jadi zonasi yang dimaksudkan Pak Menteri, zonasi kepala sekolahnya, gurunya, juga sarana prasarana,” tuturnya.

Peningkatan sumber daya manusia tentunya diharapkan akan semakin meningkatkan kreativitas dan metode pembelajaran sehingga nilai-nilai dalam penguatan karakter dapat ditanamkan dengan lebih mudah dalam kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid