Jakarta, Aktual.com – Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengajak talenta digital muda Indonesia menjadi produsen teknologi keamanan Siber (cyber security). Ia yakin dengan kemampuan generasi muda untuk menciptakan inovasi teknologi keamanan siber dan membawanya ke tingkat global.

“Kami ingin Indonesia menjadi produsen, bukan sekadar pengguna teknologi keamanan digital,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky di Jakarta, Kamis (30/10/2025).

Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), tercatat 3,64 miliar anomali siber terjadi selama semester pertama tahun 2025. Angka ini hampir menyamai jumlah serangan lima tahun terakhir. Kondisi ini, menurut Teuku, menjadi peringatan penting agar sektor ekonomi kreatif tidak lengah terhadap keamanan data dan infrastruktur digital.

Riefky menjelaskan, perkembangan ekonomi kreatif tidak lagi sebatas pada subsektor, seperti fesyen, kuliner, atau film. Ekonomi kreatif, katanya, juga bisa merambah dunia digital dan teknologi.

Karena itu, ucapnya, Kemenekraf telah membentuk Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi untuk memperkuat inovasi dan memperluas dukungan terhadap startup lokal berbasis keamanan siber.

Menurutnya, Indonesia punya potensi menjadi produsen teknologi keamanan siber. Ia pun mencontohkan, Peris.AI, startup keamanan siber lokal yang berhasil menembus final Entrepreneurship World Cup di Dubai dan meraih penghargaan ASEAN Business Awards 2025.

“Peris.AI adalah contoh nyata bahwa anak muda Indonesia mampu bersaing di level global,” tutur Riefky.

Teuku menyampaikan, teknologi keamanan siber sangat penting bagi perkembangan ekonomi kreatif. Ruang digital yang aman, katanya, akan melahirkan inovasi yang besar. “Dari sinilah ekonomi kreatif bisa tumbuh tanpa batas,” pungkasnya.

Liputan: Rachma Putri

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi