Calon penumpang Kereta Api ke sejumlah tujuan pulau jawa, bersiap memasuki kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (30/5/2019). Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub memprediksi pemudik yang menggunakan jasa angkutan kereta api mengalami peningkatan pada 29 Mei hingga 4 Juni dengan puncak arus mudik pada Jumat, 31 Mei. SP/Joanito De Saojoao.

Jakarta, Aktual.com – Sepanjang 2020, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan anggaran sebesar Rp5,9 triliun untuk menjalankan program padat karya tunai di seluruh subsektor perhubungan.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono dalam acara press background yang diselenggarakan Forwahub secara virtual hari ini, Kamis (24/9/2020).

Djoko mengatakan, salah satu tujuan dari program padat karya tersebut adalah untuk membantu menambah penghasilan masyarakat di tengah situasi Pandemi Covid-19.

Sementara itu, hingga akhir September ini total penyerapan anggaran program padat karya tersebut sudah mencapai 49,6 persen. Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 16 ribu orang.

“Program padat karya sudah menyerap lebih dari 16 ribu orang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia. meskipun dari pelaksanaan terdapat hambatan di beberapa lokasi,” ujar Djoko Sasono.

Namun demikian, berjalannya program tersebut bukan tanpa hambatan samasekali. Djoko menyebutkan, hambatan yang paling dirasakan yakni situasi pandemi Covid-19, di mana sejumlah agenda konstruksi harus ditunda. Bahkan ada sejumlah proyek yang terpaksa dihentikan.

Djoko merinci, anggaran Rp 5,9 triliun tersebut masing-masing digunakan untuk Ditjen Perhubungan Darat yang tersebar di 33 provinsi, Perkeretaapian 10 provinsi, Perhubungan Laut 33 provinsi, Perhubungan Udara di 29 Provinsi dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 13 provinsi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menyebutkan, total penyerapan anggaran program Padat Karya di sektor Perhubungan Darat mencapai 32 persen atau setara Rp 14,35 miliar.

“Sampai 23 September realisasi untuk jumlah pekerjanya sudah 3.919 orang atau sudah mencapai sekitar 45 persen dari target 2020,” ungkapnya.

Dirjen Budi menargetkan, hingga akhir 2020 jumlah tenaga kerja yang terserap berjumlah 10.393 orang, dengan total anggaran yang disalurkan sebesar Rp 46,53 miliar.

“Dalam satu tahun program padat karya dari Dirjen Perhubungan Darat sekitar Rp 46,53 miliar. Ini dari pagu anggaran yang ada di pagu kegiatan Dirjen Darat sekitar Rp 2,25 triliun,” jelasnya.

Kemudian di sektor perhubungan Udara, tercatat realisasi jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 5.556 orang atau 123,30 persen dari target 4.506 Orang

Adapun realisasi jumlah anggaran upah yang terserap sebesar Rp12,3 miliar atau 63,08 persen dari target Rp19,5 miliar dan realisasi pagu kegiatan yang terserap sebesar Rp 117,3 miliar atau 61,82 persen dari target Rp 189,8 miliar.

Di sektor Perkeretaapian, tercatat realisasi serapan upah sudah mencapai Rp 28,1 miliar atau 55,67 persen dari target Rp 50,5 miliar, tenaga kerja terserap 5.641 orang atau 74,05 persen dari target 7.618 orang.

Kemudian di sektor Perhubungan Laut, realisasi per September 2020 jumlah tenaga kerja sudah mencapai 3.289 orang dari target 3.652 orang, biaya upah Rp 5,1 miliar dari target Rp 6,5 miliar, realisasi kegiatan 83,50 persen atau Rp 61,7 miliar. (Sigit Nugroho)