Karyawan PT Prima Multi Terminal (PMT) mengibarkan bendera di proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Kuala Tanjung yang berjarak 3000 meter dari pantai di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Kamis (17/8). Tiga BUMN yakni Pelindo I, PT PP dan Waskita Karya melalui anak usahanya PT Prima Multi Terminal tengah menyelesaikan pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar yang memiliki kedalaman kolam hingga 17-19 meter dan menjadi hub Internasional di kawasan barat Indonesia. AKTUAL/IST

Jakarta, Aktual.com – Inspektorat Jenderal Kementerian Perhubungan menemukan sejumlah proyek pelabuhan laut di daerah yang mangkrak sehingga tidak dapat dipergunakan seperti seharusnya sehingga biaya yang dikeluarkan sia-sia.

“Hasil kunjungan saya ke sejumlah lapangan dan saya lihat langsung ada sejumlah proyek infrastrukrur yang mangkrak,” kata Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahju Satrio Utomo saat membuka Rapat Kerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub di Jakarta, Selasa (24/4).

Menurutnya, proyek pelabuhan laut yang mangkrak ada dua, yaitu pertama proyek yang dibangun tidak selesai dan kedua proyek yang dibangun selesai, tapi tidak dapat digunakan semestinya.

Dia menilai proyek mangkrak terjadi karena tidak ada perencanaan yang baik sejak awal serta tidak ada koordinasi baik antara pemerintah pusat dan daerah.

Selain itu, katanya, juga tidak ada studi lapangan yang baik sebelum proyek dibangun sehingga saat proyek selesai, ternyata tidak bisa digunakan karena faktor penunjang tidak tersedia.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid