Bekasi, Aktual.com – Kementerian Perhubungan meminta apliaktor merangkul pengemudi untuk membentuk tim independen guna mengatasi banyaknya pemutusan kerja sama dengan mitra oleh aplikator.
Desakan ini dilontarkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi usai konferensi pers di Bekasi, Rabu (14/11).
“Saya minta dibentuk tim independen, gabungan antara aplikator dengan pengemudi sebagai media atau lembaga untuk memutuskan suspend atau tidak,” kata Budi.
Ia menjelaskan dengan adanya tim independen bisa memberikan pertimbangan atau masukan terkait keputusan memberhentikan kerja sama oleh aplikator kepada pengemudi.
Pasalnya, menurut dia, keluhan-keluhan yang dilaporkan oleh pengguna taksi daring kepada aplikator melalui aplikasi tersebut dinilai belum terverifikasi secara baik.
“Pelanggaran-pelanggaran itu mungkin karena keisengan atau hanya mengeluh sedikit saja kepada pihak aplikator, diharapkan para aplikator membuka ruang diskusi sekaligus membuka kesempatan apabila kesalahan tidak fatal,” katanya.
Budi menjelaskan banyaknya aksi pemutusan hubungan mitra menyebabkan terjadi demonstrasi yang terus berulang karena mitra pengemudi sudah membeli kendaraan, kemudian diputus sepihak atas kesalahan yang bisa jadi bukan karena kesalahan mitra atau pengemudi.
“Mengapa mereka besuara keras karena mereka sudah “create” mobil, tapi di-suspend. Banyaknya demonstrasi karena menyangkut masalah tarif dan ‘suspend’, karena itu kita berharap aplikator dan pengemudi membuka ruang diskusi,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan