Apalagi, kata Budi, saat itu, sudah ada tanda-tanda mengarah kepada aksi anarkis maka manajemen Grab bertemu dengan para mitranya agar suasana tidak memanas.

“Tapi kalau indikasinya akan memanas dan massa akhirnya gak diterima maka hal itu akan menghadapkan polisi dengan massa seperti yang terjadi kemarin,” kata Budi Setiyadi.

Akun diblokir Sebelumnya, Direktur Pelaksana Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata menjelaskan akun para pengemudi tidak diaktifkan untuk sementara waktu (suspend) oleh Grab karena dinilai telah melakukan tindakan kriminal kepada penumpang dan melanggar kode etik Grab.

“Keputusan ini kami ambil sebagai bentuk keberpihakan kami terhadap seluruh pelanggan setia serta ribuan mitra pengemudi Grab yang bekerja secara jujur yang dirugikan karena tindak kecurangan yang dilakukan oleh sekelompok mitra pengemudi ini,” kata Ridzki.

Grab pun menerangkan aksi mereka melakukan “suspend” para pengemudi sebagai bentuk dukungan kepada pihak berwenang untuk menindak pengemudi yang membahayakan penumpang dan tentunya memastikan keselamatan penumpang.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid