Jakarta, Aktual.com — Sekjen Kemenhub Sugihardjo memastikan bahwa meninggalnya Kepala Seksi Pelayanan Bandara Sentani, Papua, Johanes Susilo, bukan pada saat kegiatan Diklat di Pusat Latihan Tempur Marinir Grati.
Menurutnya, berdasarkan keterangan dokter, tidak ditemukan tanda-tanda luka kekerasan fisik.
“Semua tanda fisik di luarnya tidak ada tanda kekerasan. Semuanya dalam keadaan baik,” ujar Sugihardjo, di RSUD dr R Soedarsono, Purutrejo, Pasuruan, Kamis (26/5).
Dirinya juga melakukan konfirmasi kepada pihak Puslatpur untuk memastikan penyebab meninggalnya Johanes.
Dijelaskan, setiap peserta diklat dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter dan ada batasan usia peserta, yaitu dibawah 50 tahun.
“Setiap aktivitas selalu instruktur menanyakan bagaimana kondisi peserta. Kalau kurang fit biasanya dia diminta istirahat,” ucapnya.
Sugihardjo kemudian menemui pihak keluarga untuk mengucapkan belasungkawa atas peristiwa ini.
Diketahui, Kepala Seksi Pelayanan Bandara Sentani, Papua, Johanes Susilo (41), meninggal dunia di barak latihan, Kamis (26/5) pagi.
Johanes mengikuti Pendidikan dan Latihan Pembangunan Karakter dan Kesamaptaan Aparatur Kementerian Perhubungan, di Pusat Latihan Tempur Marinir Grati, Pasuruan, Jawa Timur.
Berdasarkan informasi, pada Rabu (25/5) malam, Johanes beserta peserta lain menjalankan kegiatan hingga larut malam. Lalu, pada Kamis pagi saat bangun dan hendak berolah raga korban terlihat kurang sehat.
Korban dibawa ke Puskesmas Grati, namun sayang nyawanya tak tertolong.
Kejadian serupa pernah terjadi pada November tahun lalu. Saat itu seorang peserta diklat kesamaptaan, Diah Purnamaningrum meninggal dunia karena mengeluh sakit usai mengikuti pelatihan.
Artikel ini ditulis oleh: