Maluku Utara, Aktual.com – Kementerian Perhubungan menyetujui usulan pembangunan Bandara Sultan Nuku di wilayah Oba, Sofifi yang diajukan Pemprov Maluku Utara.
“Bandara itu rencananya menjadi pintu utama keluar masuk ke Sofifi, ibukota Provinsi Malut,” kata Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Burhan Mansur, ketika dihubungi dari Ternate, Sabtu (27/6).
Ia mengatakan, persetujuan disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan setelah menerima proposal pembangunan bandara Sultan Nuku dari Gubernur Abdul Gani Kasuba, di Jakarta.
Kemenhub, kata dia, siap mengalokasikan anggaran melalui APBN, khususnya untuk pembangunan landasan sepanjang 2.500 meter agar bisa didarati pesawat berbadan lebar.
Burhan Mansur menambahkan, Pemprov Malut akan segera menindaklanjuti persetujuan Kemenhub tersebut dengan menyiapkan pembebasan lahan untuk bandara, karena penyediaan lahan menjadi kewajiban Pemprov Malut.
Terkait dengan pembebasan lahan itu, Pemprov Malut akan berkoordinasi dengan Pemkot Tidore Kepulauan, karena lokasi untuk pembangunan Bandara Sultan Nuku berada di wilayah administrasi Kota Tidore Kepulauan, selain itu, juga akan segera mensosialisasikan kepada masyarakat di sekitar lokasi pembangunan bandara.
“Dana yang dialokasikan Kemenhub untuk pembangunan bandara Sultan Nuku tersebut belum diketahui, tapi Kemenhub menyatakan jika Pemprov Malut sudah menyiapkan lahannya akan diupayakan untuk dialokasikan anggarannya pada APBN-P 2015,” kata Burhan.
Pemprov Malut berharap pembangunan Bandara Sultan Nuku tersebut bisa direalisasikan secepatnya, karena Bandara Sultan Babullah yang selama ini menjadi pintu utama keluar masuk Malut, jika gunung api Gamalama meletus, operasional bandara itu dihentikan, sehingga mengganggu kelancaran transportasi udara dari dan ke Malut.
Menurut Burhan, selain pembangunan Bandara Sultan Nuku, Kemenhub juga menyetujui sejumlah usulan pembangunan infrastruktur transportasi dan pelabuhan peti kemas di wilayah Oba, Kota Tidore Kepulauan.
Artikel ini ditulis oleh: