Warga melintas di depan konter Aviastar di Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (2/10). Pesawat Aviastar DHC6/PK-BRM yang mengangkut 7 penumpang dan 3 awak pesawat hilang kontak setelah lepas landas dari Bandara Andi Jemma, Masamba, Kabupaten Luwu Utara, menuju Makassar. ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang/kye/15

Jakarta, Aktual.com – Direktur Jenderal Perhubungan Udara Suprasetyo, menyebutkan tiga titik prakiraan pesawat hilang kontak pada PKBRM/DHC6 milik AviaStar dengan nomor penerbangan MV 7503 yang hilang kontak pada Jumat (2/10) sekitar pukul 14.36 WITA.

Suprasetyo mengatakan bahwa, titik koordinat yang diduga pesawat tersebut hilang di antaranya 14 nautical mile (nm), 24 nm, dan 34 nm dari Masamba.

“Komunikasi terakhir di titik 14 nautical mile,” katanya dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa informasi dari “air traffic controller” (ATC) Bandara Andi Jemma, Masamba, pilot tidak meminta pindah jalur.

“Tidak ada permintaan, minta izin di 8.000 kaki, pada 14.33 WITA hilang kontak,” katanya.

Berdasarkan kondisi cuaca, jarak pandang pada saat itu 9 kilometer dengan kecepatan angin 260/05 KT.

Pukul 14.25 WITA pesawat lepas landas dari Bandara A Jemma Masamba, 11 menit setelah lepas landas pesawat hilang kontak dari menara pemantau Bandara A Jemma Masamba.

Waktu tempuh penerbangan normal dari Bandara A Jemma Masamba ke Makassar selama 70 menit (1 jam 10 menit). Semestinya tiba di Makassar pada pukul 15.39 WITA.

Pesawat hilang kontak pada pukul 14.33 WITA.

Terdapat tujuh penumpang yang terdiri atas empat dewasa, satu anak, dan dua bayi dalam pesawat tersebut.

Nama mereka, yakni Nurul Fatimah, Lisa Falentin, Risa Arman, Sakhi Arqam, Muhammad Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi).

Pesawat tersebut dikemudikan oleh Captain Iriafriadi, kopilot Yudhistira, dan teknisi Soekris Winarto.

Artikel ini ditulis oleh: