Manokwari, Aktual.com – Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masih menunggu penyelesaian pengadaan lahan untuk pembangunan jalur rel kereta api di wilayah Provinsi Papua Barat.

Direktur Jendral Perkeretaapian Kemenhub Hermanto Dwi Atmoko, mengatakan pembangunan jalur rel kereta api di daerah tersebut bisa dimulai setelah lahan siap.

Dia menjelaskan jalur kereta api yang akan dibangun di wilayah tersebut merupakan jalur nasional, sehingga sesuai aturan, pembiayaan pembangunan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Seluruh anggaran proyek pembangunan perkeretaapian tersebut, kata dia, ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah pusat melalui APBN, termasuk anggaran pembebasan lahan yang akan dijadikan sebagai jalur rel kereta api.

Dia menyebutkan anggaran bisa dikucurkan jika lahan telah siap. Pihaknya berharap pemerintah daerah membantu proses pembebasan lahan itu.

“Kami pada prinsipnya akan membayar sesuai aturan, dan kami tidak mau mengeluarkan biaya yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata dia di Manokwari, Kamis (28/4).

Menurutnya, anggaran yang akan dikeluarkan dalam pembebasan tanah itu disesuaikan dengan harga lahan yang akan dihitung per meter.

Dia berharap sertifikat lahan tersebut disertai dokumen pelepasan adat dari masyarakat pemilik hak ulayat. Pihaknya tak mau ada sengketa lahan antara masyarakat adat dengan Kemenhub yang terjadi di kemudian hari.

“Kami tahu bersih berupa sertifikat dan pelepasan tanah adat atas nama Kemenhub. Prosesnya, tolong pemerintah daerah bersama masyarakat dan BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang atur,” ujarnya lagi.

Dia menyebutkan jika seluruh lahan jalur kereta api Papua Barat tuntas, ia optimistis pembangun jalur perkeretaapian di daerah tersebut rampung pada 2019.

“Sebagai contoh di Sulawesi Selatan, dalam empat bulan kita bisa membangun 20 kilometer. Untuk panjang trase Sorong-Ayamaru mungkin hanya sekitar 140 kilometer,” ujarnya lagi.

Pelaksanaan proyek perkeretaapian di Papua Barat akan dimulai di trase utama dari Sorong hingga Manokwari. Panjang jalur utama ini mencapai 360 kilometer.

Pembangunan dibagi dalam tiga trase, yakni trase Sorong-Ayamaru, Manokwari-Teluk Bintuni dan Teluk Bintuni. Pemerintah menargetkan pembangunan jalur kereta api itu rampung pada 2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara