Jakarta, Aktual.com – Kementerian Kesehatan mencatat cakupan imunisasi ulang atau “Outbreak Response Immunization” (ORI) di tiga provinsi sudah mencapai 52,1 persen dari target.

Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan di Jakarta, Sabtu (6/1), rincian cakupan ORI tersebut antara lain 61,75 persen untuk DKI Jakarta, 44,21 persen di Jawa Barat, dan 57,6 persen untuk Provinsi Banten.

Cakupan ini diperkirakan akan terus meningkat menyusul kegiatan belajar di sekolah telah kembali aktif setelah libur semester, libur Natal dan tahun baru. Sementara target ORI terbesar adalah pada anak sekolah di mana mencakupi 75 persen dari target imunisasi ulang difteri.

ORI difteri dilakukan sebanyak tiga tahapan. Tahap pertama telah dimulai sejak 11 Desember 2017, tahap kedua akan dilakukan minimal satu bulan setelah imunisasi ulang pertama yakni 11 Januari.

Tahapan imunisasi kedua akan segera dilaksanakan di sekolah-sekolah. Namun bagi anak yang belum sekolah, ORI dilakukan di Posyandu, Puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya.

Sementara imunisasi yang ketiga dilakukan enam bulan setelah imunisasi ulang pertama. Imunisasi ulang dilakukan tiga kali bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh dari bakteri “corynebacterium diphteriae” penyebab penyakit difteri. Pemerintah meyakini ORI yang dilaksanakan dengan tepat dan sesuai prosedur akan bisa mengendalikan Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri.

Pemerintah berharap adanya kerja sama dan partispasi semua pihak, terutama para orang tua yang mempunyai anak-anak serta upaya bersama pemerintah daerah untuk mengambil langkah cepat mengendalikan masalah KLB difteri.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka