Seorang anak laki-laki terlihat di antara puing-puing bangunan yang hancur akibat serangan udara Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 12 Desember 2023. ANTARA/Xinhua/Khaled Omar.

Gaza, aktual.com – Penduduk pengungsi di Gaza selatan menghadapi risiko serangan penyakit yang diperkirakan akan meningkat seiring padatnya tempat penampungan. Menurut informasi dari Kementerian Kesehatan di Gaza, tim medis di kamp-kamp pengungsi telah menangani 325.000 kasus penyakit menular, yang meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya bencana kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga telah memberikan peringatan terkait situasi kesehatan yang sangat mengkhawatirkan di tempat-tempat penampungan di Gaza selatan. Ribuan pengungsi dihadapkan pada risiko kematian akibat penyebaran epidemi, penyakit menular, malnutrisi, kekurangan air minum, dan kebersihan individu yang buruk.

Saat ini, WHO melaporkan sekitar 120.000 kasus infeksi pernafasan akut dan 86.000 kasus diare, dengan tambahan kasus penyakit kuning, campak, dan meningitis.

“Kami sedang melihat gejala-gejala masalah pencernaan, demam tinggi, wabah penyakit kulit, infeksi pernafasan termasuk flu dan pilek, serta penyebaran campak di kalangan anak-anak di tempat penampungan sementara setiap harinya,” kata Al-Hams.

Suhayb Al-Hams, direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah, melaporkan bahwa lebih dari 1.000 kasus akibat penyebaran penyakit, seperti penyakit pernafasan, diare, virus hepatitis, berbagai penyakit kulit, demam tinggi, dan meningitis, telah ditangani di ruang gawat darurat rumah sakit tersebut.

PBB memperkirakan bahwa hampir 1,9 juta penduduk Gaza, atau sekitar 85 persen dari total populasi, merupakan pengungsi, dan sebagian dari mereka bahkan telah mengalami pengungsian berkali-kali.

Puluhan ribu pengungsi yang tiba di Rafah, sebuah kota di ujung selatan Gaza, sekarang menghadapi kondisi yang sangat padat, baik di dalam maupun di luar tempat penampungan, seperti yang diungkapkan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA).

UNRWA (Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina) mengumumkan bahwa mereka menampung sekitar 1,3 juta pengungsi di 154 fasilitas di seluruh wilayah Gaza, termasuk lebih dari 1,1 juta pengungsi yang berada di 97 tempat penampungan di wilayah tengah dan selatan. Jumlah ini sembilan kali lebih banyak dari kapasitas yang direncanakan oleh badan tersebut.

Sementara itu, Gaza Municipality Union memberikan peringatan mengenai akumulasi sampah di lingkungan tempat tinggal, yang menambah beban berat bagi tim-tim pengelola kota dalam mengatasi persoalan pengumpulan sampah akibat serangan udara dari Israel dan kekurangan bahan bakar. Tim-tim tersebut menghadapi kendala dalam mencapai lokasi pembuangan sampah utama di pinggiran Gaza, yang setiap hari menghasilkan 2.000 ton limbah, meningkatkan risiko kesehatan dan potensi bencana lingkungan yang signifikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain