Jakarta, Aktual.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bersama pemerintah pusat, daerah, dan fasilitas kesehatan, intensifikasi upaya penemuan kasus Tuberkulosis (TBC) dengan target baru 68.000 kasus per bulan, meningkat dari 60.000.
“Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah meningkatkan target penemuan kasus menjadi 68.000 kasus per bulan atau 17.000 kasus per minggu yang semula 60.000 per bulan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.
Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 7 November 2023 menunjukkan Indonesia masih menduduki peringkat kedua tertinggi kasus TBC di dunia, dengan total 658.543 kasus hingga 3 November 2023.
“Jika upaya penemuan kasus dan pemutusan rantai penularan TBC dilaksanakan secara optimal, dan 90 persen kasus di masyarakat ditemukan dan diobati, maka harapannya insidensi TBC dapat menurun,” Ujar Nadia
Kemenkes akan fokus meningkatkan penemuan kasus TBC aktif melalui investigasi kontak dan di populasi berisiko, serta pasif dengan skrining TBC di seluruh poli atau unit pemeriksaan status TBC pada pasien komorbid seperti ODHA, diabetes melitus, perokok, dan lansia.
Sementara itu, peningkatan akses layanan, kontribusi, dan kolaborasi semua fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dianggap sebagai kunci pembiayaan pengobatan kasus TBC.
Artikel ini ditulis oleh:
Firgi Erliansyah
Jalil