Jakarta, Aktual.com — Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memprediksi kekurangan (shortfall) dari penerimaan pajak, mengingat masih ada waktu kurang lebih sekitar dua bulan untuk menggenjot penerimaan pajak.
“Tantangan kita memang memastikan seberapa besar kemungkinan persentase pencapaian pajak. sampai sekarang ini untuk dapat prediksi valid masih sulit,” kata Askolani di Sentul City, Bogor, Sabtu (7/11).
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat inipun Kemenkeu masih terus berdiskusi membahas angka penerimaan pajak dan bea cukai. Pasalnya, hal ini sangat mempengaruhi pendapatan negara dan defisit anggaran.
“Jadi nggak bisa bilang shortfall-nya sekian. Semua masih spekulatif. Sebab pengalaman kami, kita tahu baru Desember peningkatan itu. Jadi mengenai angka itu masih belum kita pastikan angkanya. Terlalu dini ngomongin angka sekian,” jelas dia.
Sebelumnya, Dirjen Pajak Kemekeu Sigit Priadi Pramudito mengungkapkan jika pihaknya akan berupaya keras agar shortfall penerimaan pajak hanya sekitar Rp160 triliun.
Untuk itu, perlu dikumpulkan sebanyak Rp300 triliun dalam sisa waktu tahun ini, mengingat realisasi penerimaan pajak per 4 November 2015 baru mencapai Rp774 triliun.
Artikel ini ditulis oleh: