Jakarta, Aktual.com — Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa Pemerintah telah berhasil meningkatkan realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2015 meskipun capaian pertumbuhan ekonomi tersebut dinilai masih belum sesuai dengan target pembangunan yang masih tertinggal.
Diakuinya, memang sulit untuk mencapai target pembangunan khususnya menurunkan angka ketimpangan (gini ratio) dalam waktu yang singkat.
“Sebetulnya tidak benar kalau dikatakan yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Yang benar, yang miskin makin kaya tapi tetap tidak bisa mengimbangi yang kaya. Bagaimana cara mengubahnya? Tidak bisa dilakukan satu tahun atau dua tahun,” kata Suahasil di Sentul City, Bogor, ditulis Senin (9/11).
Untuk itu, kata dia, Pemerintah pun mengatasi ketimpangan tersebut dengan langkah mengalihkan pengeluaran yang bersifat regresif yakni anggaran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk infrastruktur dan bantuan sosial.
“Jadi bukan bantuan ke barangnya yang bisa dinikmati semua orang. Maka harus kita buat supaya bantuan itu terarah agar mengangkat si miskin tadi,” ujarnya.
Ia menerangkan, bantuan sosial yang terarah tersebut bisa diberikan pada individu secara langsung guna membantu biaya anak sekolah, pemeriksaan rutin ibu hamil, atau bisa juga diberikan melalui komunitas. Jika sebelumnya melalui komunitas PNPM, maka sekarang bentuknya berupa dana desa.
“Jadi melalui dana desa nanti dananya digunakan untuk membangun irigasi kecil, sanitasi. Jadi harus tersusun rapih agar bisa mengangkat. Memang butuh usaha yang luar biasa,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan