“Sebesar Rp10,7 triliun di SBN nonritel. Mereka membeli dari pasar sekunder yang sebesar 16 persennya bermain di tenor lebih dari sepuluh tahun,” ungkap Loto.

Selain itu, pemerintah juga akan mencoba untuk menjual SBN ritel secara online. “Kami akan melakukan kemitraan dengan beberapa mitra distribusi. Investor akan melakukan registrasi kepada mitra distribusi, bank, perusahaan efek maupun perusahaan financial technology,” pungkas Loto.

(Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid