Sejumlah nelayan mengangkat plastik berisi cumi beku di Pelabuhan Jongor, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (13/12). Meskipun harga cumi yang dibekukan dengan freezer lebih mahal berkisar Rp100 ribu per kg dibanding menggunakan es Rp50 ribu per kg, namun lebih banyak diminati warga karena daging yang lebih segar. ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/foc/16.

Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koperasi dan UKM akan mereformulasi kebijakan pembiayaan. Hal itu, guna meningkatkan akses koperasi dan UMKM ke lembaga pembiayaan bank dan nonbank.

“Intinya, kita akan terus memperkuat barisan dalam meningkatkan akses KUMKM ke pembiayaan yang mudah dan sesuai karakteristik dari KUMKM. Dimana ada sekitar 12 ribu sentra-sentra UKM yang menjadi sasaran akhir dari reformulasi menu-menu pembiayaan yang ada,” kata Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Yuana Sutyowati di Jakarta, Selasa (12/9).

Yuana menyebutkan, Kemenkop dan UKM dan LPDB akan mendesain menu-menu pembiayaan agar bisa melibatkan dan dinikmati lebih banyak KSP/KSPPS di seluruh Indonesia.

“Kita memiliki LPDB KUMKM yang diharapkan bisa lebih bersinergi dalam transformasi program untuk memperkuat permodalan KSP dan KSPPS,” imbuh Yuana.

Kemudian lanjutnya, Pemerintah telah menggulirkan program kredit Ultra Mikro atau UMi. Plafon dana yang disalurkan sebesar Rp1,5 triliun (APBNP 2017) dan Rp2,5 triliun (RAPBN 2018), dengan alokasi per UMI maksimal Rp10 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Wisnu