Jakarta, Aktual.com — Kementerian Koperasi dan UKM secara jujur mengakui bahwa selama ini belum banyak berbuat untuk mendorong Koperasi Karyawan (Kopkar), padahal Kopkar berpotensi besar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saatnya kita beri perhatian Kopkar karena cukup lama Kopkar ini belum banyak kita sentuh pembinaanya dalam artian program diperlukan Kopkar,” ujar Deputi bidang Kelembagaan, Kementerian Koperasi dan UKM, Choirul Djamhari dalam rilis yang diterima Aktual.com, Jumat (8/4).

Lebih lanjut Choirul melihat keberadaan Kopkar saat ini memiliki kelemahan dari sisi menejerial. Karena itu, ia menjanjikan bahwa Kemenkop UKM akan memberikan bimbingan teknis, menyediakan tenaga pendamping untuk melakukan pelatihan dan pendidikan guna meningkat kapasitas SDM pengurus.

“Karena belum semua Kopkar punya kopetensi pengelolaan koperasi, merek sebagian besar adalah karyawan. Kalau ini dipahami oleh pemimpinan perusahaan maka ini akan ada penugasan khusus untuk mengurus koperasi,” tambah Choirul.

Selain itu, Kemenkop UKM juga akan membuka akses Kopkar dengan perbankan. Dengan memiliki ciri khas yang bersifat homogen, Choirul yakin Kopkar akan ideal bila dibuka akses kerja sama dengan pihak perbankan. Apalagi kalau perbankan yang gencar mencari nasabah.

“Mereka memiliki karaterisitik, anggotanya adalah karwayan atau pegawai perusahaan ini bersifat homogen. Sisi manfaat ini adalah bahwa punya tingkat keamaan lumaya tinggi, dan administrasi yang baik,” tambah dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka