Jakarta, Aktual.com – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) meminta kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk lebih berani dan agresif menggunakan media sosial sebagai wadah promosi usaha.
Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi UKM, I Wayan Dipta mengatakan, pemanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi sangat penting bagi UMKM saat ini. Sebab, lanjut Wayan, saat ini pilihan media sosial sudah beragam dari sisi karakteristiknya dan tidak membutuhkan biaya yang besar dalam berpromosi.
“Saya ingin mengajak para pengrajin kita di sini mulai memanfaatkan aplikasi (media sosial) online ini untuk mempromosikan produk-produk,” ujar Wayan secara tertulis, Sabtu (14/10).
Wayan mengatakan, saat ini UMKM dari berbagai negara sudah lebih masif menggunakan media sosial sebagai sarana promosi produk salah satunya Vietnam, dan Filipina. Dengan demikian, UMKM Indonesia diharapkan tidak kalah berpromosi di media sosial guna menjaring konsumen.
“Mereka sudah aktif sekali memanfaatkan berbagai aplikasi untuk mempromosikan produk produk mereka,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Young On Top Billy Boen mengungkapkan, pemasaran melalui sosial media merupakan sarana yang efektif, saat ini berdasarkan riset rata-rata, tiap orang pemilik smartphone melihat ponsel pintar miliknyasebanyak 110 kali dalam 24 jam atau satu kali setiap enam hingga tujuh menit.
“110 kali kita melihat Handphone kita dalam satu hari, kalau dilihat dari angkanya gila banyak banget ya tapi saya termasuk yang mungkin lebih dari 110 kali dalam dalam satu hari melihat Handphone,” ujar Billy.
Menurutnya, dari sisi pengguna media sosial, mulai dari Facebook Instagram, dan Twitter sudah mencapai ratusan juta dan menjadi pangsa pasar yang besar bagi UMKM dalam negeri.
“Pengguna Facebook di seluruh dunia itu ada 2 miliar orang, yang pakai Instagram ada 700 jutaan, Twitter ada 324 juta. Sayang banget untuk kalau tidak menggunakan sosial media,” ungkapnya.
Adapun pemanfaatan media sosial bisa memberikan dampak pada peningkatan jangkauan dan eksposur (brand awareness), berinteraksi dengan follower (engagement), dan dapat memberikan berikan solusi kepada follower (selling).
Laporan Dadangsah Dapunta
Artikel ini ditulis oleh: