Menkop dan UKM RI Teten Masduki

Jakarta, Aktual.com- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan disrupsi digital gelombang kedua memaksa usaha mikro, kecil, dan menengah untuk melakukan akselerasi transformasi digitalisasi.

“Tujuannya agar rakyat Indonesia bisa mengoptimalkan kekuatan ekonomi digital yang nilainya sangat besar. Tahun ini selama pandemi ada Rp640 triliun dan digital ekonomi kita di tahun 2025 diprediksi terbesar di Asia Tenggara, yakni mencapai Rp1.700 triliun,” katanya saat peresmian Shopee Solo Creative and Inovation Hub di Solo Technopark, Jawa Tengah, Senin (7/12).

Termasuk dengan keberadaan Shopee Solo Creative and Inovation Hub tersebut, dikatakannya, merupakan hal yang penting bagi perekonomian, khususnya di Kota Solo. Apalagi, menurut dia, Indonesia memiliki struktur demografi yang didominasi oleh anak muda yakni hampir 68 persen.

“Dari survei anak muda ini punya minat besar, hampir 70 persen berminat untuk menjadi wirausaha. Nah, kami ingin ke depan pengembangan wirausaha kita itu by design. Berbasiskan produk kreativitas dan inovasi teknologi,” katanya.

Dengan demikian, dikatakannya, sektor UMKM dalam negeri memiliki daya saing tinggi di pasar domestik maupun di pasar global. Selain itu, melalui keberadaan wadah-wadah kreativitas wirausaha tersebut, ia ingin agar jumlah pelaku usaha bisa terus bertambah.

“Saat ini persentase kewirausahaan kita masih 3,47 persen dan di 2024 targetnya naik menjadi 3,95 persen. Untuk menjadi negara maju minimum 4 persen. Dalam hal ini Shopee mengakomodasi anak muda di Solo untuk menjadi wirausaha muda yang unggul,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengatakan Shopee bekerja sama dengan Pemkot Surakarta berupaya menghadirkan ekosistem bagi UMK dan anak muda.

Dengan demikian, diharapkan wadah tersebut bisa menjadi semangat baru bagi pelaku UMKM ataupun anak muda agar bisa mengembangkan kreativitasnya.

“Kami memberikan wadah agar ekosistem ini bisa terbentuk. Kami hadirkan secara gratis, sehingga bisa dimanfaatkan untuk co-working space dan ruang meeting untuk eksplorasi, inovasi hingga kolaborasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Arie Saputra