Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pariwisata membidik 400.000 wisatawan Korea Selatan pada 2016 atau meningkat 18 persen dari kunjungan 2015 yang berjumlah 338.671 pelancong.

Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu di Jeju, Jumat (4/3), mengatakan Korea Selatan itu merupakan salah satu pasar utama yang menjadi fokus promosi Kemenpar.

“Dengan capaian 2015 sebesar 338.671 tahun ini Kemenpar menargetkan kenaikan sebesar 18 persen tepatnya di angka 400.000,” katanya.

Menurut Vincensius, pasar Korea masih menyimpan potensi yang besar buat Indonesia.

“Selama ini wisman korea masih dominan ke Bali. Kemenpar berupaya untuk memperkenalkan destinasi lain seperti Yogyakarta, Solo, Bandung, Lombok dan Manado,” katanya.

Selama ini, lanjut dia, paket wisata bulan madu sangat digemari oleh Wisman Korea tapi masih ke destinasi Bali.

“Paket-paket ini kita juga dorong untuk destinasi lain selain Bali,” ungkap Vinsensius Jemadu, Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Pasifik, Kementerian Pariwisata.

Untuk menarik minat masyarakat Korea Selatan akan pariwisata Indonesia, Kementerian Pariwisata untuk pertama kalinya mengikuti Jeongwol Daeboreum Fire Festival di Pulau Jeju.

Direktur Departemen Promosi Pariwisata Jeju Kim Young Mi saat ditemui di Jeju City Hall, Jeju, mengatakan tahun ini merupakan pertama kalinya Indonesia berpartisipasi dalam festival tahunan tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi keikutsertaan Indonesia dalam festival ini karena merupakan wadah yang penting untuk mengenal lebih banyak budaya Korea Selatan, khususnya di Pulau Jeju ini,” katanya.

Selain itu, Indonesia merupakan satu-satunya negara Asia Tenggara yang mengikuti festival yang akan dihadiri oleh negara-negata di Benua Amerika dan Eropa.

Kim menyebutkan terdapat lima negara selain Korea Selatan yang terlibat dalam festival yang akan memamerkan berbagai pertunjukan dari api tersebut, di antaranya Amerika Serikat, Jerman, Jepang.

Dia menambahkan festival yang telah dimulai sejak 1997 tersebut akan digelar mulai 3-6 Maret 2016.

“Kami sangat senang Indonesia bisa meramaikan festival ini dan berharap besar bisa kembali ikut serta tahun depan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan