Denpasar, Aktual.com – Kementerian Pariwisata meminta kepada 120 perguruan tinggi pariwisata yang tersebar di seluruh Indonesia ikut membantu menciptakan 10 destinasi wisata baru.
“Kementerian pariwisata telah menjalin kerja sama dengan Himpunan Lembaga Pendidikan Tinggi Pariwisata Indonesia (Hildiktipar) untuk ikut berpartisipasi dengan caranya sendiri-sendiri membangun 10 destinasi baru,” ujar Deputi Bidang Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata, Achmad Syah di Bali, Kamis (4/8).
Ia berharap Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor pariwisata harus terus dikembangkan, oleh sebab ke depan keduanya merupakan sumber utama devisa.
“Kita yakin bahwa minyak akan habis, hutan akan habis, batubara akan habis. Sementara SDM dan pariwisata tidak pernah akan habis. Makanya kita perlu membenahi sedini mungkin,” papar dia.
Untuk itu Kemenpar berkomitmen meningkatkan kualitas dan daya saing SDM pariwisata yang tahun ini diwujudkan dalam program kegiatan antara lain memfasilitasi kegiatan sertifikasi bagi 35.000 tenaga kerja sektor pariwisata.
“Angka ini mengalami kenaikan 100 persen dari target tahun 2015 yang lalu sebanyak 17.500 tenaga kerja,” jelas Achmad.
Selain itu, Kementerian Pariwisata juga melakukan program kegiatan memfasilitasi pendirian Lembaga Sertikasi Profesi (LSP) bidang pariwisata di 34 provinsi serta pelatihan dasar pariwisata untuk 17.600 orang di seluruh Indonesia. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan yang pada tahun 2019 mentargetkan kedatangan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.
Pada tahun lalu, Achmad melanjutkan, daya saing SDM pariwisata Indonesia di tingkat ASEAN masih berada di peringkat 5 di bawah Singapura, Thailand, Malaysia dan Filipina. Sedangkan di tingkat dunia posisi Indonesia berada di peringkat 53 dari 141 negara atau jauh tertinggal dari Singapura di ranking 3 dan Filipina di ranking 42 dunia.
Kemenpar memiliki strategi khusus untuk meningkatkan daya saing SDM Pariwisata Indonesia. Sejumlah kelemahan SDM pariwisata kita harus diperbaiki terutama dalam hal penguasaan Bahasa Inggris.
“SDM pariwisata kita masih lemah dalam tiga hal yakni; penguasaan bahasa asing terutama Inggris, Teknologi Informasi (IT) maupun manajerial. Tiga hal ini menjadi fokus perhatian,” urainya.
Melalui Rakornas Perguruan Tinggi Pariwisata Achmad berharap terbangunnya komitmen bersama antara pemerintah dan stakeholder, khususnya bidang pendidikan, untuk mendukung program penciptaan SDM pariwisata berkualitas agar dapat memenangkan persaingan.
Dirinya berharap tenaga kerja pariwisata Indonesia mampu bersaing mengisi peluang kerja di sektor pariwisata, khususnya untuk 38 job titles yang telah disepakati bersama dalam Mutual Recognation Arrangement (MRA) Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Tahun ini, target pariwisata mendatangkan 12 juta wisman dan 260 juta pergerakan wisnus serta akan menghasilkan devisa sebesar Rp172,8 triliun dan menyerapkan 11,7 juta tenaga kerja. (Bobby Andalan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka