Jakarta, Aktual.com – Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Henky Manurung menyatakan tren industri halal kini menjadi salah satu topik utama perbincangan di dunia bisnis internasional.
Hal ini mengingat estimasi konsumsi umat muslim global yang sudah mencapai 2,2 triliun dolar AS dengan tingkat pertumbuhan 5,2 persen (year on year) dan diperkirakan menyentuh angka 2,4 triliun dolar AS pada tahun 2024.
“Presiden Joko Widodo bahkan sebelumnya telah menargetkan Indonesia menjadi pusat industri halal dunia pada tahun 2024,” ujar Henky saat membuka kegiatan boothcamp dan pitching program Islamic Creative Economy Funder Fund (ICEFF) 2022 di Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/7).
Henky Manurung lewat keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa mengatakan riset Global Muslim Travel Index 2022 telah menempatkan Indonesia di posisi kedua sebagai destinasi halal terbaik di dunia.
Di tahun depan, diharapkan bisa menduduki peringkat pertama menimbang Indonesia memiliki potensi yang besar dalam pengembangan industri halal termasuk di subsektor ekonomi kreatif (ekraf).
Tren industri halal yang sedang berkembang juga membawa perubahan dalam akses pembiayaan dan permodalan, yakni kehadiran investor maupun pelbagai lembaga keuangan berbasis syariah. Hal ini menjadi dasar pihaknya menghadirkan ICEFF 2022 yang turut berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas para pelaku ekraf terutama di empat subsektor utama, yaitu kuliner, kriya, aplikasi, dan modest fashion.
Melalui ICEFF 2022, pihaknya mengharapkan adanya upskilling dan kemitraan yang diperoleh para peserta.
“Keinginan kami dari acara ini ada kemitraan yang dibangun dari semua (peserta) yang hadir di sini, 70 persen minimal dari pada pelaku usaha dengan para mitra,” ucap Henky.
Koordinator Perbankan Kemenparekraf Mugiyanto mengatakan terdapat 32 pelaku ekraf mengikuti boothcamp serta pitching program ICEFF 2022 di Bandung dari 223 total pelaku usaha yang mendaftar melalui website. Mayoritas para peserta disebut hasil dari program Kemenparekraf, yakni Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI).
Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan membuat pelaku ekraf memperoleh dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan dan investor dalam upaya mengembangkan bisnis menjadi lebih baik.
Lembaga keuangan atau investor yang terlibat tak hanya hadir secara langsung, tapi juga secara daring.
“Kita juga mengundang teman-teman dari asosiasi fintech (financial technology) syariah. Jadi mereka juga bisa melihat presentasi para peserta secara daring,” kata Mugiyanto.
Kegiatan boothcamp dan pitching di Bandung berlangsung pada 12-13 Juli 2022 yang diikuti 32 pelaku ekraf dari empat subsektor, yakni sembilan pelaku fesyen, 17 pelaku kuliner, lima pelaku kriya, dan satu pelaku aplikasi.
Sementara di kota Surabaya, boothcamp dan pitching ICEFF 2022 dilaksanakan pada 16-17 Juli 2022 yang diikuti 30 pelaku ekraf dari empat subsektor, yakni 19 pelaku kuliner, lima pelaku fesyen, empat pelaku kriya, dan dua pelaku aplikasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
As'ad Syamsul Abidin