Jakarta, Aktual.co — Deputi V Bidang Keharmonisan dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Gatot S. Dewa Broto mengungkapkan bahwa anggaran penyelenggaraan Asian Games 2018 tidak mengalami kendala. Hal ini karena pembebanan biaya berada dimasing-masing Kementerian terkait.

Dikatakan Gatot, untuk alokasi biaya, Menpora Imam Nahrawi telah setuju untuk memakai klausul pada saat KTT APEC di Bali. Pada klausul tersebut menyatakan bahwa, pembiayaan penyelenggaraan Asian Games 2018 di bebankan ke Kementerian dan lembaga non-kementerian terkait serta Pemerintah Provinsi (Pemprov).

“Sistem anggarannya kami juga sharing bersama. Jadi misalnya, “venue” Jaka Baring, Palembang, mau diperbaiki, iya itu jadi tanggung jawab Alex Noerdin (Gubernur Sumatera Selatan). Kalau masalah anggaran tidak sulit,” papar Gatot di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis (11/12).

Selain itu, Gatot pun mengungkapkan alasan mengapa pendanaan penyelenggaraan Asian Games 2018 harus masuk kedalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan 2015 (APBNP 2015).

Disampaikan Gatot, bahwa pihaknya tidak ingin mendahului pihak Dewan Olimpiade Asia (OCA). Karena menurutnya, akan ada berita simpang siur jika Kemenpora sudah mematok anggaran sebelum OCA memutuskan secara resmi Indonesi sebagai tuan rumah Asian Games 2018.

“Kalau anggaran kami (Kemenpora) belum bunyi. APBN 2015 itu diketok sebelum OCA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah. Poinnya kami tidak ingin mendahului,” ungkap Gatot.

Lebih jauh disampaikan oleh Gatot, kemungkinan besar untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 nanti, tidak akan ada pembangunan “venue” untuk pertandingan. Jikalau ada pembangunan, itu bukan untuk arena bertanding.

“Paling hanya untuk renovasi. Kalau ada pembangunan “venue” baru itu hanya untuk vellodrom,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh: