Jakarta, Aktual.com — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak akan memaksa klub yang hadir dalam rapat koordinasi Tim Transisi dengan klub di Wisma Kemenpora, Jakarta, Jumat (11/03) untuk mengikuti semua program yang ditawarkan termasuk turun pada kompetisi yang digagas.

“Tidak ada tekanan. Klub bebas menentukan kompetisi mana yang akan diikuti. Jika mengikuti kompetisi bentukan pemerintah, itu lebih baik,” demikian kata Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, kepada wartawan, usai mengikuti rapat koordinasi Tim Transisi.

Rapat koordinasi Tim Transisi ini diikuti 40 klub yang ada di Indonesia dan satu di antaranya adalah perwakilan klub Indonesia Super League (ISL) yaitu Semen Padang. Dalam rapat tersebut dipaparkan rencana pelaksana kompetisi yang diprakarsai lembaga bentukan pemerintah itu.

Sesuai dengan rencana, kompetisi bentukan Tim Transisi ini akan digulirkan Agustus. Hanya saja, hingga saat ini jumlah klub yang akan turun dibelum ditetapkan karena proses pendaftaran baru dibuka. Semua klub diperbolehkan daftar, namun untuk turun dikompetisi harus lolos kualifikasi.

Menurut Gatot, kompetisi yang digagas oleh Tim Transisi ini merupakan tindak lanjut dari turnamen yang telah digelar sebelumnya. Hanya saja, kompetisi ini belum menjadi produk hukum karena belum ditetapkan oleh Menpora.

“Yang jelas, tidak ada ikatan apapun pada klub yang datang kesini (rapat koordinasi Tim Transisi). Kami berharap PSSI bisa memahami hal ini,” kata mantan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora itu.

Pada rapat koordinasi ini selain Tim Transisi mensosialisasikan programnya juga dijadikan oleh klub untuk meminta ketegasan pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan sepak bola nasional. Pihak klub meminta pemerintah tegas karena tidak ingin kejadian lama kembali terulang.

Perwakilan klub yang cukup keras dalam menyampaikan pendapatkanya adalah PSS Sleman. Klub asal Yogjakarkan ini berada dipersiapangan karena harus secepatnya menentukan pilihan untuk turun dikompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) atau turun dikompetisi bentukan Tim Transisi.

“Besok pagi kami harus ada kesanggupan turun ISC. Kami ibaratkan posisi saat ini ‘ngene salah, ngono salah’,” ucap manajer operasional PSS Sleman, Rumadi di sela rapat koordinasi dengan Tim Transisi.

ISC yang diprakarsai oleh PT Gelora Trisula Semesta yang merupakan reinkarnasi PT. Liga Indonesia akan digulirkan 15 April nanti. Kompetisi ini terbagi dua grup yaitu ISC A untuk klub ISL dan ISC B untuk klub Divisi Utama yang salah satunya adalah PSS Sleman.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara