Jakarta, Aktual.co — Kecilnya pendanaan untuk menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja Satu membuat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) tidak bisa leluasa mempertandingkan berbagai cabang olahraga (cabor).

Dikatakan oleh Wakil Ketua Satu KONI, Suharno, dana besar yang semula diharapkan akan datang dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), ternyata tinggal kenangan. Pasalnya, pengajuan dana sebesar Rp120 miliar kepada pemerintah, hanya cair Rp10 miliar.

“Kemenpora janji akan cairkan (dana) Rp30 miliar, tapi yang cair cuma Rp10 miliar,” ungkap Suharno di kantor KONI, ditulis Selasa (9/12).

Oleh karena itu, akibat minimnya dana penyelenggaraan, KONI Pusat hanya memperlombakan 15 cabor dan 133 nomor. Semua cabor tersebut juga telah disesuaikan dengan cabor yang akan dipertandingkan pada Asian Youth Games 2017 dan Olympic Youth Games 2018.

“Pemilihan cabang disesuaikan dengan cabor dan nomor yang dipertandingkan di Asian Youth Games dan Youth Olympic Games. Tidak ada diskriminasi dalam pemilihan cabor dan nomor, karena sebenarnya kami juga ingin mempertandingkan semua cabor,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pendanaan kejuaraan yang akan digelar pada 9-15 Desember 2014 bukan hanya tanggung jawab Kemenpora. Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) sebagai kota penyelenggara juga ikut andil dalam pendanaan.

Minimnya dana dari pemerintah juga membuat Pemprov Jawa Timur harus merogoh kocek lebih besar. Anggaran yang disiapkan Pemprov Jatim diambil melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Artikel ini ditulis oleh: