Jakarta, Aktual.com — Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto diundang oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menjadi pembicara mengenai pengelolaan limbah di Makassar.

“Wali kota diundang oleh Kementerian PU dan Perumahan Rakyat untuk membahas bagaimana pengelolaan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang telah dikelola oleh pemerintah kota,” ujar Kabag Humas Pemkot Makassar Firman Pagarra dalam keterangan persnya susai mendampingi Danny Pomanto di Jakarta, Selasa (11/8).

Dihadapan ratusan peserta lokakarya, di Gedung Serbaguna Dirjen Sumberdaya Air PU, Jalan Pattimura Kebayoran Jakarta, membahas keberhasilan pemerintah kota mengelola LLTT itu.

Danny menyatakan, saat ini Makassar telah menerapkan kebijakan efisiensi harga sedot tinja yang biasanya mencapai Rp200-300 ribu per satu kali layanan, kini menjadi lebih terjangkau dengan adanya program LLTT.

“Di Makassar saat ini layanan ini sudah dapat diangkat dengan biaya sekitar Rp12.500 dan terjadwal setiap hari,” kata Firman yang ditirukan dari pernyataan Danny.

Upaya ini dilakukan Pemkot Makassar, sebagai rangkaian pelayanan bagi masyarakat kota Makassar. Pemerintah Kota Makassar melayani pembuangan limbah warga kota melalui UPTD Limbah yang berada di bawah Dinas PU Kota.

Dalam forum nasional tersebut, selain Danny, beberapa Dirjen dan Sekjen Kementerian juga dipanel dengan wali kota. Beberapa Pejabat tersebut diantaranya Sekjen Bina Bangda Kemendagri RI, Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI dan Direktur Perumahan dan Pemukiman Bappenas.

Di Makassar, Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI saat membuka peluncuran uji sistem layanan lumpur tinja terjadwal (LLTT) di Lokasi pilot proyek perumahan BTP Tamalanrea menyampaikan bahwa Pemerintah sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam program ini.

Dia mengkhususkan kepada United Usaid Develoment yang memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Kota Makassar demi peningkatan kesadaran akan arti pentingnya menjaga kebersihan yang membutuhkan partisipasi langsung dari masyarakat.

Deng Ical juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras selama ini untuk membuktikan kepada masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan bahwa apa yang diprogramkan pemerintah adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk melakukan pelayanan terbaik.

Selain itu Deng Ical pun mengingatkan bagaimana lumpur tinja dapat mencemari air tanah, di beberapa tempat telah terlihat pengaruhnya dan itu pada kondisi jangka panjang dapat berpengaruh terhadap sanitasi dan tentu saja akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan.

“Kita harus mengugah kesadaran warga bahwa sanitasi itu penting untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita karena kita tidak tahu dari mana asal usulnya penyakit yang kadang-kadang mungkin belum sempat terdeteksi oleh kedokteran. Makanya, komitmen bersama pemerintah kota untuk membuat instal komunal bersama Usaid di lapangan sudah mencapai 103 unit,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid