Jakarta, Aktual.com — Kementerian Sosial (Kemensos) sedang memproses pencairan bantuan jaminan hidup (jadup) bagi warga korban gempa Sorong di Papua.
“Tugas Kemensos sekarang ini yang harus disegerakan adalah jadup,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Jumat (2/10).
Dia mengatakan, akibat gempa bumi berkekuatan 6,8 SR pada Kamis (24/9) hampir 1.000 unit rumah warga rusak berat, sekitar 2.000 rusak ringan dan 1.600 rusak sedang di Kota Sorong.
“Karena kondisi dan rumah rusak ini pasti mengganggu aktivitas ekonomi, jadi segera sampaikan data ‘by name by address’ agar bisa segera diproses jadupnya,” katanya.
Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana Alam Kemensos Margowiyono mengatakan, data “by name by address” Kota Sorong baru hari ini diserahkan ke Kemensos.
“Berdasarkan data ini jadup akan kita salurkan untuk selama 90 hari sebesar Rp10.000 perhari per jiwa,” katanya.
Gempa bumi 6,8 SR yang mengguncang Kota Sorong dan sekitarnya pada Kamis (24-9-2015) pukul 22.53 WIB, telah menimbulkan dampak di Kota Sorong, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.
Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km dan episentrum berada di 31 km Timur Laut Kota Sorong, Papua Barat, atau 68 km Timur Laut Raja Ampat, Papua Barat.
Dampak terparah adalah di Kota Sorong karena padat penduduk dan bangunan. Data sementara dilaporkan 2.889 unit bangunan rusak, di mana 2.437 unit di Kota Sorong, 408 unit di Kabupaten Sorong, dan 44 unit di Kabupaten Raja Ampat.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka