Bantul.Aktual.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) mengawal percepatan tanam padi pada musim tanam Mei 2024 yang digiatkan oleh kelompok tani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Sesuai kebijakan Pak Menteri saya langsung turun ke Bantul dan melihat kondisi pertanaman, dan sesuai arahan Pak Menteri untuk dilakukan percepatan tanam, itu yang saya kejar,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan Suwandi seusai kunjungannya ke Bantul, Jumat (24/5).
Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian mengawal percepatan tanam padi pada musim tanam Mei 2024 yang digiatkan oleh kelompok tani di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Di Bantul ini hasilnya adalah dari kesanggupan 1.800 hektare tanam di Mei ini ternyata nanti diprediksi sampai 31 Mei akan sanggup 2,200 hektare. Ini melebihi ekspektasi kami dari luas baku sawah yang sekitar 14 ribu hektare,” katanya.
Dirjen Tanaman Pangan mengatakan bahwa pihaknya melakukan upaya percepatan tanam dengan mendampingi petani agar masa antara panen dan tanam berikutnya maksimal 14 hari. Mereka juga menggunakan varietas unggul seperti Inpari 32.
“Daerah sini dengan Inpari 32 hasilnya bagus, mencapai 7,4 sampai 7,6 ton per hektare, dan harganya juga masuk, karena Bulog juga siap mengawal harga di Rp6 ribu per kilogram untuk gabah kering panen, dan Rp7,4 ribu per kilogram untuk gabah kering giling (GKG),” katanya.
Namun, dia mengatakan bahwa pemerintah dapat menyerap panen padi tersebut melalui Bulog asalkan memenuhi kadar air dan derajat hampa tertentu yang sudah ditetapkan standarnya.
“Akan tetapi di luar kadar itu juga bisa, namun pakai pola komersial, sehingga apapun gabah yang dihasilkan petani bisa, dan konsepnya jemput bola,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra