beras-maknyuss
beras-maknyuss

Jakarta, Aktual.com – Belum lama ini pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian hanya bisa menggerebek pengolah beras premium PT Indo Beras Unggul (PT IBU), sampai menuding adanya monopoli. Pemerintah dan aparat keamanan pun dibuat sibuk.

Padahal masalah utama perberasan adalah masalah besar yang dihadapai petani saat ini. Tapi anehnya pemerintah justru abai. Padahal mestinya pemerintah terus memantau kondisi produksi beras nasional berikut masalah-masalahnya seperti soal hama.

“Justru masalah yang terjadi di lapangan sejak awal tahun adalah munculnya serangan hama di berbagai sentra produksi padi di Indonesia,” tegas Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa di Jakarta, Selasa (8/8).

Menurut dia, dari pantauan di lapangan, hingga saat ini ada sekitar 407 ribu hektare (ha) lahan pertanian padi yang terserang hama.

“Serangan hama itu sudah luar biasa. Dulu Pak Menteri (Pertanian) bilang masih aman, hanya 1.000 ha. Tapi faktanya ada 407 ribu ha di seluruh Indonesia. Ini dari pantauan langsung di lapangan, kelihatannya bisa lebih tinggi lagi,” ungkapnya.

Lahan-lahan yang terserang hama itu, kata dia, antara lain di Indramayu, Purbalingga, Magelang, Kediri, Trenggalek, dan lain-lain. Ini belum termasuk daerah pertanian lain di luar Jawa.

“Sebagai contoh ada petani di Indramayu itu ruginya 40-50 persen dari hasil pertaniannya. Jadi, produksi padi 2017 ini perlu kita waspadai,” tandasnya.

Untuk itu dia menegaskan, pemerintah harus segera membenahi data pangan yang ada saat ini. Pemerintah diharapkan tidak puas dengan harga yang stabil pada saat puasa dan Lebaran kemarin.‎

“Persoalan beras harus lihat data. Ini persoalan besar. Ketika kebijakan didasarkan pada data yang salah, yang dirugikan bukan hanya konsumen, tapi juga produsen, pelaku usaha. Jangan hanya mengurusi kasus IBU yang belum jelas salahnya,” jelas Dwi.

(Reporter: Busthomi)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka