Sedangkan protokol karantina adalah upaya Badan Karantina Pertanian dalam memperjuangkan agar produk-produk pertanian dapat diterima masuk ke negara tujuan dengan persyaratan yang telah disepakati. Hal ini dilakukan kebeberapa tujuan ekspor, antara lain Tiongkok, Australia, NZ, Ukraina, Timor Leste.

Beberapa negara juga sudah bekerjasama terkait pengiriman sertifikat electronik karantina. Upaya ini dilakukan agar proses ekspor berjalan cepat, paperless dan mudah.

Untuk sistem pelayanan permohonan karantina sendiri Badan Karantina Pertanian juga sudah mengeluarkan inovasi terbaru berupa IQFAST. “Sistem ini dapat menampung kebutuhan pengguna jasa berupa waktu layanan yang cepat dan transparansi biaya serta kebutuhan internal untuk pengawasan. Masih banyak pula upaya lain yang dilakukan untuk mendorong para entrepreneur dibidang pertanian agar mudah dalam mengangkat produk petani kita,” ujar dia.

Pada saat yang bersamaan, Badan Karatina mencatat setidaknya ada 24 unit pelaksana teknis (UPT) Badan Karantina Pertanian yang juga melakukan geber ekspor berbagai produk pertanian. Yaitu di daerah Entikong, Padang, Cilacap, Palembang, Medan, Aceh, Pekanbaru, Belawan, Pangkalpinang, Surabaya, Tajung Balai Asahan, Jambi, Manado, Tanjungpinang, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Samarinda, Parepare, Sumbawa, Karimun, Semarang dan Makassar. Komoditasnya diantaranya 100 ton cacao liquer tujuan Amerika, 50 ton sayur-mayur ke Jepang, 6,1 ton gula organik ke Rumania, 297 ton kelapa tujuan Tiongkok, 750 babi potong tujuan Singapura dan 145 kg sarang burung walet tujuan Tiongkok.

Sementara itu geber ekspor produk pertanian yang langsung dikirim dari Bandara Soekarno Hatta pada hari ini diantaranya gaharu 308 kg, mangga 803 kg dan salak 153 kg, cengkeh 100 g, lada biji 100 g, kayu manis 100 g tujuan Saudi Arabi. Selain itu ada anthurium 37.774 batang, gerbera 3.234 batang, lomandra 585.354 box, philodendron 146.696 box, sygonium 11.550 box dan tanaman hias lain 891.600 batang tujuan Australia. Ada pula benih tomat 1,65 kg tujuan India, jeruk limau 155 kg tujuan Ceko, reptil 500 ekor tujuan Hongkong dan Amerika, juga sarang burung walet tujuan Thailand dan Tiongkok sebanyak 300 kg dan 87 kg.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara