Jakarta, Aktual.com – Kementerian Pertanian (Kementan) membantah adanya ancaman bakteri Escherichia coli atau E.Coli yang terdapat dalam Selada romaine.

Sebagaimana diketahui, bakteri E.Coli telah menyerang Selada Romaine di Amerika Serikat dan Kanada.

Badan Karentina Pertanian (Barantan) Kementan memastikan jika Selada Romaine belum masuk ke Indonesia hingga kini.

“Saya telah menginstruksikan seluruh jajaran karantina untuk memperketat pengawasan. Jika komoditas ini masuk dalam ‘recognisi’ segera dilakukan tindakan penolakan,” kata Kepala Barantan, Banun Harpini melalui keterangan tertulisnya, Jumat (23/11).

Seperti yang dilansir dari cuitan akun twitter resmi Badan Pengendalian Wabah dan Pencegahan Amerika Serikat, @CDCgov wabah ini telah menelan korban hingga mencapai 50 orang, dan telah mengimbau masyarakatnya untuk tidak makan selada ini dalam bentuk apapun sampai mereka mempelajari lebih lanjut masalah ini.

Pemerintah telah mengantisipasi dan menjaga kemungkinan masuknya sayuran jenis ini yang berasal dari negara mana pun yang dilanda wabah.

Menurut Banun, masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir akan ancaman bakteri mematikan yang ada dalam Selada Romaine. Pasalnya, Indonesia tidak membuka kebijakan impor selada baik dari Amerika maupun Kanada, karena komoditas Indonesia justru diekspor ke Singapura dan Malaysia.

Namun demikian, langkah antisipasi tetap akan dilakukan. Sebab menurutnya, bisa saja masyarakat Indonesia ada yang melancong ke Amerika Serikat dan Kanada kemudian membawa oleh-oleh Selada Romaine dengan bakteri E.Coli tersebut.

“Untuk mencegah masuknya Selada Romaine dari Amerika Serikat dan Kanada atau yang dibawa para pelancong dari kedua negara tersebut, kami sudah siapkan petugas di semua pintu masuk Indonesia, dengan instruksi surat edar,” jelas Banun.

Dengan adanya jaminan dari pemerintah, masyarakat diimbau untuk tetap mengkonsumsi buah dan sayuran asal lokal.

Apalagi kualitas dan rasa tidak kalah enak dari produk impor serupa serta terjaga pengendalian dan pola tanamnya sehingga lebih sehat dan aman.

Ant.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan